Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Belum Tanda Tangani Kepres Pengangkatan Gubernur Lampung

Kompas.com - 01/06/2009, 08:46 WIB

JEJU, KOMPAS.com — Hingga Senin (1/6) pagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum menandatangani surat keputusan pengangkatan Drs H Sjachroedin ZP sebagai gubernur Provinsi Lampung.

Presiden masih menunggu rekomendasi Menteri Sekretariat Negara terkait kajian atas kontroversi pengangkatan gubernur Lampung tersebut.

Demikian disampaikan Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng kepada Kompas di sela-sela pertemuan Presiden Yudhoyono dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Than Dung di Pulau Jeju, Provinsi Jeju, Korea Selatan, Senin.

"Saya cek ternyata itu belum ditandatangani karena Presiden masih menunggu hasil kajian Menteri Sekretaris Negara atas rekomendasi yang disampaikan Mendagri terkait pengangkatan gubernur Lampung," ujarnya.

Saat ditanya bagaimana dengan rencana pelantikan Sjachroedin sebagai gubernur terpilih menjadi gubernur definitif Provinsi Lampung yang akan dilakukan Selasa besok, Andi menjawab sambil membentangkan kedua tangannya, "Ya, bagaimana, kan kajiannya belum ada. Lagi pula Presiden kan sedang sibuk mengikuti pertemuan ASEAN dengan Korea Selatan."

Andi menambahkan, "Kalau soal pelantikan, tanya saja kepada Mendagri. Kan beliau yang berwenang melantik."

Sjachroedin rencananya diangkat sebagai Gubernur Lampung periode 2009-2014 pada 2 Juni besok. Hal ini sesuai dengan keputusan Mahkamah Agung yang menyatakan Sjachroedin sebagai pemenang pilkada.

Namun, pelantikan ini menjadi terkatung-katung menyusul surat dari KPU Provinsi Lampung yang meminta pemerintah membatalkan kemenangan Sjachroedin dalam pilkada. Alasannya, kemenangan Sjachroedin diwarnai politik uang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com