Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Minim, TNI Siap Ambil Risiko

Kompas.com - 20/05/2009, 19:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Marsda Sagom Tamboen, membenarkan pihak TNI akan selalu berupaya siap untuk mengambil risiko apa pun menyusul masih minimnya alokasi anggaran pertahanan yang diberikan pemerintah, yang pada akhirnya berdampak buruk terhadap kondisi kesiapan peralatan utama sistem persenjataan (alutsista) TNI, yang kebanyakan juga sudah berusia tua.

Pernyataan itu disampaikan Sagom, Rabu (20/5), dalam jumpa pers yang digelarnya secara dadakan di Balai Wartawan Dephan. Sagom datang ke Dephan utamanya untuk mendampingi Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso dalam acara penyematan Bintang Yudha Dharma Utama kepada Panglima Angkatan Bersenjata Singapura, Letjen Desmond Kuek, oleh Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono.

"Saya pikir itu memang menjadi risiko yang harus diambil oleh TNI. Walau bagaimana pun TNI kan punya tugas yang harus tetap dilaksanakan. Namun kami tetap berharap pejabat terkait benar-benar bisa mengambil kebijakan yang mendukung sehingga kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ujar Sagom.

Lebih lanjut Sagom menambahkan, hingga saat ini pihaknya dan pemerintah masih belum akan memutuskan untuk mengambil kebijakan drastis seperti mereduksi alutsista berusia tua. Apa yang bisa mereka terus lakukan adalah tetap berupaya semaksimal mungkin memelihara kesiapan dan kelaikan seluruh alutsista yang ada. Kebijakan mereduksi alutsista tua dinilai Sagom sulit dilakukan lantaran TNI masih punya kewajiban mengamankan wilayah kedaulatan RI, yang terbilang luas sehingga membutuhkan seluruh alutsista yang ada.

Bantah Pemerintah Ragu

Tanggapan senada juga disampaikan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, usai acara penyematan bintang jasa ke Panglima Angkatan Bersenjata Singapura, Letjen Desmond Kuek. Juwono menyangkal adanya anggapan pemerintah ragu untuk menerapkan kebijakan konkret seperti mereduksi alutsista berusia tua milik TNI.

Menurut Juwono, memang ada permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar alutsista tua tidak lagi dipakai. Namun Dephan dan Mabes TNI, tambah Juwono, menjelaskan kalau hal itu dilakukan TNI tidak lagi punya alutsista untuk dipakai dalam menjalankan tugasnya.

"Sepanjang masih bisa diandalkan ketelitian dan keandalan teknis alutsista sehingga bisa dijamin, kita tetap akan menggunakannya dalam operasional TNI. Tapi mari kita tunggu saja dahulu hasil penyelidikan penyebab kecelakaan. Kalau memang karena teknis ya, kita harus grounded semua pesawat jenis itu," ujar Juwono.

Juwono menegaskan masih banyak negara, terutama negara tetangga Indonesia, yang sama-sama menggunakan alutsista berusia tua. Akan tetapi bedanya, kebanyakan dari negara itu mengalokasikan anggaran pemeliharaan yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan alokasi anggaran sejenis yang ditetapkan pemerintah Indonesia.

Menurut Juwono, paling sedikit anggaran pertahanan yang dialokasikan seharusnya bisa dipakai untuk membiayai ongkos pemeliharaan dari 25 persen alutsista yang ada. Namun kenyataannya kemampuan pemerintah hanya dapat mengalokasikan dana untuk membiayai pemeliharaan tidak lebih dari 10 persen alutsista yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com