Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Beroperasi, 20 Bus Trans-Jogja Rusak

Kompas.com - 05/05/2009, 15:50 WIB

Yogyakarta, Kompas - Baru sekitar setahun dioperasikan, sebanyak 20 bus Trans-Jogja bantuan dari pemerintah pusat sudah mengalami kerusakan alat air conditioner dan pintu penumpang. Diperkirakan biaya perbaikan dan penggantian mesin AC membutuhkan dana sampai Rp 2 miliar.

Direktur PT Jogja Tugu Trans (JTT)-perusahaan operator bus Trans- Jogja-Purwanto Johan Riyadi menduga, kerusakan 20 bus itu akibat kesalahan sejak dari awal dalam pembuatan di perusahaan karoseri. "Bisa dikatakan itu produk gagal sebab 34 bus lain yang bukan bus bantuan kondisinya masih baik-baik saja," kata Purwanto, Senin (4/5).

Purwanto mengemukakan, AC mengalami kerusakan karena sudah tidak mampu lagi mengalirkan hawa sejuk ke dalam bus. Kerusakan AC diperparah adanya kebocoran bodi bus di bagian bawah sehingga udara dari AC bocor ke luar badan bus. Pintu bus dengan sistem geser juga sudah tidak bisa bekerja secara baik. "Standar pengerjaan kurang baik sehingga ada kebocoran di sana-sini," tuturnya.

Karena menilai kerusakan mesin AC bukan bagian dari pengoperasian bus oleh pihak operator namun disebabkan produknya yang buruk, PT JTT berharap Pemerintah Provinsi DIY menganggarkan dana perbaikan sebesar Rp 2 miliar atau Rp 100 juta per bus. Perincian penggunaan dana tersebut sebesar Rp 60 juta untuk mengganti AC baru, 40 juta untuk pengerjaan pemasangan, memperbaiki bodi bus yang bocor, serta memperbaiki pintu-pintu bus yang rusak.

Anggota Komisi C DPRD DIY, Nazaruddin, menyatakan, permintaan dana Rp 2 miliar oleh PT JTT tidak relevan. Hal ini karena konsep pengelolaan Trans-Jogja menggunakan sistem buy the service atau membeli jasa pelayanan.

"Dengan sistem buy the service, Pemprov DIY membayar jasa kepada PTT JTT dengan harga yang telah disepakati per kilometernya dengan dana dari APBD DIY. Lha, bagaimana ceritanya, kok, penyedia jasa justru meminta dana perbaikan kepada si pembeli jasa (PT JTT)," ujarnya.

Ia menambahkan, biaya perbaikan kendaraan seharusnya sudah termasuk biaya operasional kendaraan yang besarnya disepakati bersama dalam perjanjian kerja sama antara Pemprov DIY dan PT JTT. Biaya Rp 2 miliar, menurutnya, juga terlalu besar. "Ini perlu dicek. Kerusakan itu karena kesalahan operasi atau memang kesalahan produk. Kalau Rp 2 miliar, mending beli bus baru lagi," katanya.

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi DIY Sigit Haryanto menuturkan, Pemprov DIY sedang menyiapkan beberapa opsi untuk mengatasi kerusakan 20 bus Trans- Jogja. (RWN)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com