Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ki Manteb Doakan Pilpres Sukses

Kompas.com - 12/04/2009, 01:41 WIB

SEMARANG, KOMPAS.COM--Ki Manteb Sudarsono, dalang kondang asal Solo mengajak masyarakat untuk tidak menjadi golongan putih (golput) dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2009 mendatang.

"Sebaiknya, pilihlah pemimpin yang berjiwa kebangsaan, bertindak bijaksana dan memiliki rasa cinta kasih," kata Ki Manteb usai acara "Ruwat Bedah Bumi" di Perumahan Ayodya Sekaran Gunungpati Semarang, Sabtu.

Menurut dia, tiga kriteria tersebut mutlak diperlukan untuk memimpin bangsa Indonesia ke depan, sebab banyak persoalan yang dihadapi bangsa ini.

Ia mengatakan, seorang pemimpin harus berjiwa kebangsaan, artinya pemimpin tersebut tidak hanya memikirkan diri sendiri dan golongannya.

"Pemimpin tersebut memang berangkat dari partai politik (parpol) yang mengusungnya, namun ketika sudah menjadi pemimpin harus berorientasi kebangsaan, bukan lagi kepartaian," katanya.

Bertindak bijaksana, lanjutnya, adalah mampu mengatasi segala persoalan yang dihadapi bangsa secara bijaksana dan tidak gegabah.

Kemudian, memiliki rasa cinta kasih, agar dalam menjalankan pemerintahannya tidak mementingkan emosi dan kekerasan, apalagi sampai menggunakan kekuasaannya untuk menindas rakyat, kata Ki Manteb.

Ia menjelaskan, yang harus mempersiapkan diri menghadapi pilpres nanti bukan rakyat, namun justru para calon pemimpin yang akan dipilih nantinya.

"Mereka (calon pemimpin, red.) harus mempersiapkan diri untuk menghadapi persoalan yang menghimpit bangsa ini, dan berupaya untuk menyelesaikannya," katanya.

Seorang calon pemimpin tidak boleh saling menyalahkan satu sama lain. "Menurut saya, berbeda pendapat adalah sah-sah saja, tetapi bagaimana perbedaan pendapat tersebut dapat memecahkan persoalan," katanya.

Disinggung tentang calon pemimpin yang sesuai dengan tiga kriteria tersebut, ia mengatakan, sampai saat ini belum dapat menentukannya. "Kita harus melihat secara cermat, teliti, dan jangan terburu-buru," kata Ki Manteb berpesan.

Selain itu, ia juga menilai bahwa politik uang susah untuk diberantas, sebab, antara pihak yang memberi dengan yang diberi sama-sama membutuhkan. "Pihak yang memberi tentu membutuhkan pendukung yang banyak, sementara pihak yang diberi (rakyat) juga membutuhkan uang di tengah himpitan ekonomi," katanya.

Meskipun sulit, namun cara-cara yang tidak mendidik seperti itu jangan dilakukan. "Sebab, mereka (pelaku politik uang, red.) sama saja merendahkan harkat rakyat Indonesia. "Akan lebih baik, kalau rakyat miskin diberi sawah atau ternak untuk dikaryakan, daripada diberi uang beberapa ribu tetapi kurang bermanfaat," tegasnya.

Ia menambahkan, dirinya juga berpesan kepada para calon-calon pemimpin, bagi pihak yang menang jangan umuk (sombong), sementara yang kalah juga jangan mengamuk. "Semua pihak harus lapang dada dalam menerima hasilnya nanti," kata Ki Manteb.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com