Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roh Ponari Kemungkinan Sudah Tua

Kompas.com - 19/02/2009, 03:05 WIB

JAKARTA,RABU-Terkait dengan kemampuan Ponari yang dianggap bisa menyembuhkan, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi, Rabu (18/2) di Jakarta menyatakan ada kemungkinan bocah itu termasuk indigo yang biasanya ditandai hal-hal tidak rasional.

Saat berbicara, misalnya, bocah kelahiran Jombang, 6 Juli 1999, itu memperlihatkan gaya bicara orang dewasa atau tua. Akan tetapi, hal ini masih dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.

Anak indigo adalah anak-anak yang memiliki aura dominan berwarna nila, tetapi fisiknya sama seperti anak lainnya. Mereka memiliki roh sudah tua sehingga dalam keseharian tidak jarang memperlihatkan sifat orang dewasa atau tua.

Untuk memastikan Ponari termasuk anak indigo atau tidak, psikolog dari Universitas Atma Jaya, Yohana Ratrin Hestyanti menyatakan perlu pemeriksaan lebih mendalam.

Sementara itu, tingginya minat masyarakat untuk berobat ke Ponari di Jombang, Jawa Timur, dikhawatirkan akan berdampak buruk pada perkembangan jiwa anak yang dikenal sebagai dukun cilik itu. Oleh karena itu, hak-hak Ponari sebagai anak untuk tumbuh dan berkembang harus dipenuhi.

Kak Seto menyatakan prihatin dengan kondisi Ponari yang hingga saat ini masih didatangi ribuan orang yang hendak berobat. Selain tidak bisa sekolah, Ponari mulai menunjukkan gangguan kejiwaan.

Dalam kunjungan terakhir, Seto melihat Ponari telah mengalami stres, suatu tekanan yang dirasakan seseorang sebagai manifestasi dari perasaan cemas dan tidak aman.

Pada kasus Ponari, penyebab utamanya adalah dari lingkungan sosial, yaitu tekanan masyarakat untuk disembuhkan oleh Ponari. ”Kondisi ini menyebabkan Ponari kehilangan hak-haknya untuk bermain dengan teman-temannya, belajar di sekolah, dan aktivitas lain di luar rumah,” kata Seto menambahkan.

Pada kesempatan terpisah, Yohana menyatakan, tingginya minat masyarakat untuk berobat ke Ponari menimbulkan tekanan psikologis sangat kuat kepada anak itu.

”Karena kemampuannya muncul mendadak, ia tidak disiapkan oleh keluarga dan lingkungannya menghadapi situasi itu,” ujarnya.(EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com