Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kematian Prabangsa Belum Jelas

Kompas.com - 16/02/2009, 16:40 WIB

DENPASAR, SENIN — Anak Agung Prabangsa (44), wartawan Harian Umum Radar Bali yang ditemukan tewas mengambang di permukaan laut, Senin (16/2) pagi, jenazahnya sudah tidak memiliki kedua bola mata.
    
Selain tanpa bola mata, bagian batok ayah dua anak itu juga remuk, lengan kiri patah, dan bagian lehernya diduga ada bekas resapan darah seperti bekas dijerat.
    
Petugas pada Direktorat Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Bali di Denpasar mengatakan, dari hasil pemeriksaan secara fisik terhadap jenazah korban, ditemukan adanya ciri-ciri seperti itu. Namun belum dapat dipastikan mengenai penyebab kematian korban.
    
Kepala Bidang Humas Polda Bali Komisaris Besar Gde Sugianyar mengaku belum dapat memastikan apakah korban tewas akibat kecelakaan, bunuh diri, atau dibunuh orang lain, karena semuanya masih dalam proses penyelidikan.
    
"Dari pengamatan secara fisik memang bagian tengkorak kepala korban pecah, tapi kami belum dapat memastikan penyebab pecahnya itu," katanya.
    
AA Prabangsa, yang sempat dilaporkan menghilang dari rumahnya, ditemukan telah mengambang menjadi mayat di perairan Selat Lombok di dekat pantai Kabupaten Karangasem, Bali bagian timur, Senin pagi.
    
Petugas dari Polres Karangasem yang mengevakuasi jenazah korban dari perairan tersebut menyebutkan, korban tewas diyakini bernama AA Prabangsa setelah di saku celananya ditemukan kartu pers Radar Bali atas nama yang bersangkutan.
    
Jenazah korban dievakuasi menggunakan sebuah perahu cepat (speed boat), kemudian diangkut menggunakan mobil ambulans dari Pelabuhan Padangbai, Karangasem, menuju RSUP Sanglah Denpasar untuk divisum.
    
"Petugas perlu melakukan otopsi atas jenazah korban guna mengetahui sebab-sebab kematiannya, apakah karena kecelakaan atau hal yang lainnya," kata Kombes Sugianyar yang datang ke RSUP Sanglah untuk memastikan bahwa korban betul-betul wartawan yang dilaporkan hilang oleh keluarga dan pimpinan perusahaan tempatnya bekerja.
    
Korban dilaporkan menghilang dari rumahnya di Denpasar sejak Rabu 11 Februari 2009. Anehnya, kata keluarga korban, sepeda motor milik Prabangsa  ditemukan di kampung kelahirannya, di daerah Taman Bali, Kabupaten Bangli.
    
Sementara itu, keluarga korban yang di Taman Bali mengaku sempat dikunjungi Prabangsa hari Rabu itu, tetapi tidak lama karena yang bersangkutan segera pergi lagi.
    
"Karena tidak ada yang tahu kepergian Prabangsa menyebabkan keluarga melapor ke polisi," kata Kombes Sugianyar. Polisi yang melakukan pencarian tidak berhasil menemukan jejaknya dan kini baru mengetahui setelah wartawan Radar Bali yang bertugas sebagai redaktur itu telah mengambang menjadi mayat di kawasan Selat Lombok. Demikian dikatakannya.
    
Polisi belum dapat menjelaskan mengenai sebab-sebab kematian korban karena masih harus dilakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk menunggu hasil otopsi dari tim dokter.
    
Prabangsa memulai kariernya sebagai wartawan Harian Umum Nusa Bali pada 1997 kemudian pada 2000 pindah ke Mingguan Manggala dan sejak 2003 hingga sekarang menjadi wartawan Harian Umum Radar Bali, grup Jawa Post.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com