Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetangga Diduga Ingin Kuasai Dukun Cilik Ponari

Kompas.com - 16/02/2009, 12:37 WIB

JOMBANG, SENIN — Hingga berita ini disusun, Mukaromah, ibu dukun cilik Ponari, masih diperiksa di Polres Jombang, terkait terjadinya penganiayaan atas Khomsin ayah Ponari.

Dukun cilik Ponari (9) ternyata menjadi rebutan keluarga, yang berujung dugaan penganiayaan. Akibatnya, ayah kandung Ponari, Khomsin (42), harus dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Nur Wachid, Kabupaten Jombang, Sabtu (14/2).

Warga Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang, itu syok berat setelah dianiaya keluarga Dawuk (35), kerabatnya. Dawuk adalah perempuan yang rumahnya dijadikan tempat menginap Ponari sejak laris manis sebagai dukun cilik.

Perselisihan antara Khomsin dan Dawuk mengemuka setelah Khomsin bermaksud membawa pulang Ponari ke rumah sendiri. Pasalnya, Khomsin merasa tidak tega melihat sang anak terus dipaksa bekerja melayani ribuan pasien.

Khomsin kini dirawat di Ruang Bougenville I RSI Nurwachid. Saat ditemui di ruang perawatannya, Khomsin tampak  lemah. Kendati begitu dia tetap berupaya menceritakan peristiwa yang memaksa dirinya terbaring di rumah sakit.

"Saya hanya ingin membawa Ponari balik ke rumah saya, namun mereka (keluarga Dawuk) tidak memperbolehkan," ujar Khomsin lirih.

Dia menjelaskan, sejak 'kesaktian' Ponari menyedot ribuan pasien, murid kelas III SDN Balongsari ini—bersama ibunya, Mukharomah—memang tinggal di rumah Dawuk. Sebab, baik rumah dan halaman rumah milik Khomsin terlalu sempit sehingga kurang memberikan kenyamanan bagi Ponari maupun pasien saat proses pengobatan.


Tidak gratis

Menurut Khomsin, selama tinggal di rumah Dawuk, Ponari dan Mukharomah tidak menumpang gratis. Mereka membayar biaya makan sekitar Rp 200.000 setiap hari, yang diambil dari kotak amal yang diperoleh Ponari dari hasil mengobati para pasien. Belum lagi sejumlah uang yang harus diberikan dengan berbagai alasan.

"Anak saya itu tiap hari dipaksa bekerja. Pagi-pagi sekali—meski masih mengantuk—Ponari sudah dibangunkan dan disuruh bekerja. Saya tidak tega. Makanya saya dan istri sepakat membawa Ponari kembali ke rumah sendiri,” tutur Khomsin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com