Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bengawan Solo Terjang Gresik dan Lamongan

Kompas.com - 04/02/2009, 16:19 WIB

GRESIK, RABU — Selain menerjang 116 desa di 15 kecamatan di Bojonegoro, banjir luapan Bengawan Solo juga menerjang wilayah Soko, Rengel, dan Widang Kabupaten Tuban yang sebagian besar areal persawahan.

Hingga Rabu (4/2), banjir sudah menerjang wilayah Lamongan, seperti Kecamatan Laren, Babat, Kalitengah dan Glagah, serta wilayah Kecamatan Dukun dan Bungah Kabupaten Gresik.  

Di Kecamatan Laren, banjir luapan Bengawan Solo menggenangai 56 rumah di Desa Laren, Keduyung, Plangwot, Durikulon, Pesangrahan dengan ketinggian air 10 cm hingga 15 cm. Banjir juga menggenangi 41 hektar tanaman jagung, padi dengan umur 45-80 hari. Di Babat, banjir menerjang 20 rumah di Desa Banaran dan 100 rumah di Desa Truni, Bedahan, dengan ketinggian air 20-75 cm.

Di Glagah, air luapan Bengawan Solo merendam 23 rumah dengan ketinggian air 20-50 cm. Adapun di Kalitengah, banjir telah merendam areal pertanian di sekitar Bengawan Solo terdiri dari 77 hektar jagung, cabai, padi, ketela pohon dan satu hektar kacang tanah. Ketinggian air mencapai 45 cm-70 cm.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Lamongan Aris Wibawa mengatakan, hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi. Pemkab Lamongan telah menyiapkan dana Rp 500 juta untuk penanggulangan bencana di tahun 2009.

Pejabat Gubernur Jawa Timur Setija Purwaka Rabu (4/2) telah menyerahkan paket bantuan sebanyak 17.410 dus terdiri dari makanan siap saji dan air mineral serta kebutuhan lainnya di Lamongan. Sementara itu, di Gresik diserahkan bantuan berupa makanan ringan 176 dus, air mineral kemasan botol 50 dus, Pop Mie 50 dus, mi instan 196 dus, 1.000 paket sembako senilai Rp 40.000 per paket.

Banjir Bengawan Solo di Kabupaten Gresik menerjang 175 hektar areal persawahan dan 25 hektar tambak. Banjir menerjang wilayah Kecamatan Bungah seperti Dusun Nongkokerep Desa Bungah, Desa Mojopurogede, Dusun Plumpang dan Kalitebon, serta Desa Sidomukti. Ketinggian air mencapai 30 cm hingga 40 cm. Air juga menggenangi areal persawahan dan tanaman warga.

Camat Bungah Darmawan menjelaskan, sedikitnya ada 70 warga desa di Kecamatan Bungah yang hidup di bantaran Sungai Bengawan Solo. Pemerintah berupaya mengatasi banjir dengan merelokasi rumah warga setempat dan pembuatan tanggul sepanjang 2 kilometer dari Karangpoh hingga Nongkokerep. Sudah dua kali diadakan pertemuan tim Panitia Pembebasan Tanah Pemkab Gresik dengan warga. Namun, belum ada kesepakatan soal harga ganti rugi.

Warga yang hidup di bantaran Sungai Bengawan Solo meminta ganti rugi sesuai dengan harga pasaran, yakni berdasar nilai jual obyek pajak (NJOP). Harga sawah Rp 36.000 per meter persegi, sedangkan pekarangan Rp 78.000 per meter persegi. Tim Pembebasan Tanah mengajukan harga Rp 35.000 per meter persegi.

Di Kecamatan Dukun, luapan Bengawan Solo merambah Desa Tebuwung dan Babaksari. Di Desa Babaksari, air menggerus jalan desa yang belum dipaving alias jalan makadam. Selain itu areal persawahan di Desa Jrebeng dan Tirem Enggal terendam. Tangkis yang dibuat warga tidak mampu menahan arus air sehingga air meluber ke persawahan.

Padi yang seharusnya dipanen 10 hari lagi terpaksa dipanen dini menggunakan perahu. Begitu pula tanaman jagung dicabuti pemiliknya. "Kalau tidak dipanen sekarang malah tidak kebagian apa-apa," kata Ngateno warga Tiremenggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com