Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Hirang Lejo Midang untuk Gubernur Awang

Kompas.com - 11/01/2009, 06:02 WIB

SAMARINDA - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dan Wakil Gubernur Farid Wadjdy menerima gelar kehormatan dari warga Dayak Kaltim dalam acara pencanangan Visit Kaltim 2009 di GOR Sempaja, Sabtu (10/1). Gubernur Awang Faroek Ishak mendapat gelar 'Hirang Lejo Midang' yakni nama seorang raja besar dari Busang yang dapat menyejahterakan masyarakat.

Farid Wadjdy mendapat gelar 'Naling Ledang', seorang raja besar yang memimpin gerakan perjuangan serta memberikan kedamaian pada masyarakat. Sementara Amelia Awang Faroek mendapat gelar kehormatan 'Buring Nuko Majang', sedangkan Ruzaimah Farid Wadjdy diberi gelar 'Ketubung Kajang'.

Menurut Ketua Panitia Firminus Kunum, syukuran yang digelar diprakarsai Keluarga Besar Persekutuan Dayak Kaltim (PDKT) dan Kalima Kaltim. "Kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim yang berlangsung aman," Prosesi acara dilaksanakan dalam tata upacara Dayak dan puncaknya pemberian gelar kepada Gubernur Awang Faroek beserta istri dan Wakil Gubernur Farid Wadjdy dan istri.

Gelar yang diberikan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur menurut Firminus, berasal dari Suku Dayak yang mendiami sepanjang Sungai Mahakam mulai Tering hingga Long Apari. "Gelar ini diberikan masyarakat Dayak dengan tulus. Gelar 'Hirang Leko Midang' diberikan dengan harapan Gubernur Kaltim bisa menjadi pelindung dan panutan yang memberi kekuatan dalam membangun dan mensejahterakan Kaltim," kata Firminus.

Menurut Firminus, peran 'Buring Nuko Majang' sebagai istri 'Hirang Leko Midang' sangat besar dalam menunjang tugas sang raja. "Sedangkan Naling Ledang adalah raja besar yang juga sangat baik dalam memegang kekuasaan, damai dan sejahtera. Peran sang permaisuri Ketubung Kajang juga turut menunjang tugas sang raja. Diharapkan nantinya bisa bekerjasama dengan gubernur dan masyarakat Kaltim untuk mensejahterakan masyarakat," kata Firminus.

Serangkaian upacara dalam adat suku Dayak ini cukup menarik perhatian, di antaranya upacara Nalint Taunt-Pejiak Pejiau-Mayar Payet Pantay yang merupakan prosesi adat Suku Tunjung Benuaq. Salah satu prosesi adatnya berupa penyembelihan seekor kerbau. "Melalui serangkaian upacara tersebut, diharapkan nantinya di masa pemerintahan Pak Awang tidak mendapat halangan apapun," ungkapnya.

Di lokasi yang sama, Suku Dayak Kenyah juga melaksanakan upacara Badaq Tiqaq Tawai dengan menyembelih tiga ekor sapi. Makna upacara itu juga sebagai bagian dari pembersihan diri sekaligus menghindari dari segala keburukan selama masa pemerintahan AFI dan Farid Wadjdy.

Upacara dilanjutkan dengan Mengosang atau Dangai yang merupakan prosesi adat Suku Dayak Kayan Mekam. Upacara ini sekaligus memberikan gelar penghormatan kepada Gubernur dan istri serta Wakil Gubernur dan istri. Tidak hanya bisa menyaksikan berbagai prosesi adat, pengunjung yang mendatangi GOR Sempaja juga dihibur dengan berbagai tari-tarian Kaltim diantaranya Tari Ta'lande, Tari Jugit Damaring dan Tari Jepen Samarinda. (may)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com