Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentas Wayang Harus Banyak Digelar

Kompas.com - 17/12/2008, 20:18 WIB

YOGYAKARTA, RABU - Pentas wayang harus banyak digelar untuk menggiring masyarakat agar mengenal dan tertarik pada kesenian tradisi yang luar biasa ini. Wayang sangat fleksibel karena bisa ditampilkan secara ringan, populer, dan berdurasi singkat sesuai kebutuhan.

Demikian disampaikan Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Pusat Ekotjipto, Rabu (17/12), di sela-sela musyawarah nasional V Pepadi. Ekotjipto, dalam munas di Hotel Garuda itu , kembali terpilih sebagai Ketua Pepadi Pusat 2008-2013.

Pepadi-pepadi tingkat daerah akan berusaha agar wayang menjadi tontonan dalam perhelatan di instansi dan kantor-kantor. Selain itu juga memerbanyak festival wayang, seminar tentang wayang. "Bukan hal ringan, namun harus dicoba," ujarnya.

Selain memperbanyak pentas wayang, Pepadi juga memberi perhatian pada sanggar-sangar wayang yang saat ini terdapat 200 lebih buah. Terkait hal itu, Pepadi akan mendesak Departemen Pendidikan Nasional bisa menggulirkan bantuan rutin ke sanggar.

UNESCO, organisasi dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), beberapa tahun lalu, rutin memberi bantuan dana operasional bagi 14 sanggar di Indonesia. Sanggar-sanggar yang merupakan proyek percontohan bagi UNESCO itu, dibantu dan selama dua tahun.

Konsep seperti inilah yang akan didesakkan Pepadi ke Depdiknas. Wayang jangan sampai sekarat atau bahkan mati karena wayang adalah tontonan yang tuntunan. Media sangat diharapkan perannya untuk mendukung pengenalan wayang, kata Ekotjipto.

Penasihat Pepadi DIY Condroyono mengutarakan, tak salah jika wayang disajikan lebih ringan sehingga bisa membumi seperti jathilan, angguk, dan ketoprak. Dengan begitu, orang juga akan senang menanggap wayang karena tidak dianggap kaku.

Pemerintah juga semestinya bisa mengalokasikan anggaran untuk wayang. Berharap sponsor untuk mendanai pertunjukan wayang, jelas tak mungkin. Pemerintah adalah pihak yang mestinya ambil bagian. "Mumpung wayang kita tidak pada kondisi nol, masih bisa kita selamatkan dan kembangkan. Jangan sampai terlambat," ujarnya.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com