Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayang Mulai Digemari Lagi

Kompas.com - 15/12/2008, 20:41 WIB

YOGYAKARTA, SENIN--Pertunjukan wayang kulit saat ini kembali digemari masyarakat Indonesia, setelah dalam kurun waktu lalu ditinggalkan oleh penggemarnya karena kalah dengan jenis pertunjukkan moderen setelah banyak bermunculan media televisi.

Sekretaris Jendral (Sekjen) Asosiasi Wayang ASEAN, Tupuk Sutrisno di Yogyakarta, Senin,  mengatakan dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan, sebagian masyarakat mulai menggelar kembali pertunjukan seni tradisional wayang kulit yang sebelumnya mereka tinggalkan.

"Yang mencengangkan justru sekarang di Jakarta sering digelar wayang kulit dalam setiap kesempatan. Misalnya, perusahaan, instansi pemerintah maupun perorangan mulai ’nanggap’ wayang kulit untuk memeriahkan kegiatan hajatan," katanya di sela menghadiri Festival Wayang  Indonesia 2008.

Menurut dia, bahkan pertunjukan wayang kulit sudah menjadi media sosialisasi oleh instansi pemerintah. Dengan demikian, keberadaan wayang kulit diyakini akan hidup dan berkembang kembali.

"Jika di Jakarta saja meski warganya disibukkan dengan pekerjaan rutin dan banyak pilihan hiburan, namun mereka masih menyempatkan diri menonton pertunjukan wayang. Ini  berarti seni tradisional tersebut diyakini bisa berkembang lagi,"katanya.

Ia mengatakan, sudah saatnya masyarakat Indonesia kembali menghargai karya seni milik bangsa sendiri, apalagi wayang sudah diakui dunia melalui UNESCO yang memberikan penghargaan sebagai karya agung budaya dunia.

Jadi, sangat disayangkan jika bangsa Indonesia yang memiliki karya seni ini tidak menghargainya, padahal dunia sudah mengakui dan  menghargai karya nenek moyang bangsa Indonesia.

"Untuk itu, sudah selayaknya kita sebagai bangsa Indonesia ikut melestarikan dan mengembangkan karya seni ’adiluhung’ wayang kulit," katanya.

Menurut dia, saat ini menonton pertunjukan wayang kulit tidak mesti harus semalam suntuk, sejumlah dalang sudah memadatkan cerita untuk memperpendek durasi pertunjukan menjadi hanya dua jam.

"Bahkan beberapa dalang wayang kulit menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar saat membawakan pergelaran seni tradisional ini, katanya.

Festival Wayang Indonesia 2008 di Yogyakarta, 13-17 Desember 2008, diikuti oleh 18 Komisaris Daerah (Komda) Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) diantaranya Kalimantan Timur, Sumatera Barat,Jawa barat, Banten, Jawa tengah, Lampung, Riau, Jawa Timur, Papua dan tuan rumah  DIY.

Pada kesempatan itu diselenggarakan pula  Sidang Ke-2 APA (ASEAN Puppetry Association), Temu Wayang Asia dan Musyawarah Nasional (Munas) Pepadi.  (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com