Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Jangan Salahkan Ali Alatas soal Lepasnya Timtim

Kompas.com - 11/12/2008, 21:53 WIB

JAKARTA, KAMIS — Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla meminta agar bangsa Indonesia tidak menyalahkan almarhum Menteri Luar Negeri Ali Alatas dalam hal lepasnya Timor Timur dari provinsi RI ke-27 pascajajak pendapat pada tahun 1999. Pasalnya, almarhum sama sekali tidak mengetahui adanya keputusan referendum Timor Timur tentang opsi merdeka atau bergabung dengan RI.

Demikian disampaikan Wapres Kalla, saat ditanya pers, sebelum melayat almarhum Ali Alatas di rumah duka di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (11/12) malam. "Oh justru tidak (bersalah). Dalam sejarah yang ditulisnya, beliau justru tidak tahu adanya referendum Timor Timur. Dia tidak tahu. Mungkin, waktu itu koordinasinya, tidak terlalu bagus ya," ujar Wapres Kalla.

Menurut Wapres Kalla, ketidaktahuannya tentang keputusan referendum Timur Timur, juga disampaikan kepadanya suatu waktu. "Ya, tentu tidak (boleh disalahkan). Karena beliau menyatakan tidak tahu referendum. Saya juga pernah bicara dengan beliau, yang menyatakan bahwa beliau tidak tahu," lanjutnya.

Wapres Kalla menambahkan bahwa sosok yang lengkap sebagai diplomat ada pada diri almarhum. Almarhum orang yang prinsip tentang bagaimana kepentingan nasional, tetapi memiliki keluwesan dan santun dalam bertindak. Dalam berbagai situasi apa pun, tambah Wapres Kalla, almarhum bisa mencarikan solusi yang tepat dengan gaya yang tenang.

"Semuanya ada pada almarhum. Karena itu, kita kehilangan diplomat ulung," demikian Wapres Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com