Rita Subowo Ambil Api Abadi

Grobogan, Kompas - Api abadi yang berada di Mrapen, Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, sekitar 20 kilometer barat pusat pemerintahan Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (8/10), diambil Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia Rita Subowo untuk sarana menyalakan kaldron Asian Beach Games 2008 di Garuda Wisnu Kencana Bali, Sabtu (18/10).

Acara pengambilan api abadi diawali dengan acara kesenian tradisional di halaman kompleks Api Abadi Mrapen, dilanjutkan sambutan Bupati Grobogan Bambang Pujiono serta Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia sekaligus Ketua Harian Bali Asian Beach Games Organizing Committee Rita Subowo di hadapan sejumlah atlet nasional dan peserta upacara.

Selanjutnya, Rita yang mengenakan pakaian olahraga celana putih, kaus lengan panjang warna putih strip merah, dan topi putih menuju titik Api Abadi Mrapen. Lalu sambil setengah jongkok , ia menjulurkan semacam ”tongkat” kecil ke titik api. Setelah menyala, ia kemudian mengarahkannya ke obor yang berada di tangan atlet atletik Suryo Agung Wibowo. Obor yang telah menyala dari Mrapen kemudian dibawa berlari secara estafet menuju Kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang. Selanjutnya menuju Jakarta dan dijadwalkan diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sabtu (11/10), lalu dikirab menuju Bali, setelah lebih dahulu diarak ke sembilan kabupaten di Bali.

Kepada wartawan, Rita Subowo menyatakan, Asian Beach Games yang baru kali pertama digelar ini akan diikuti atlet dari 45 negara dan mempertandingkan 19 cabang. Rita berharap atlet Indonesia mampu menyabet lebih dari dua medali emas.

Di Semarang, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rachmat Gobel bersama Rita Subowo diterima Wakil Gubernur Jateng Rustriningsih di ruang kerja Kantor Gubernur Jateng. Menurut Rachmat Gobel, meskipun penyelenggaraan Asian Beach Games di Bali, pihaknya ingin membawa nama Provinsi Jawa Tengah supaya dikenal peserta kegiatan melalui pengambilan api abadi di Mrapen.

Untuk itu, pengambilan api abadi di Mrapen telah didesain sedemikian rupa termasuk ritual tari dan penampilan para putri cantik. (SUP/WHO)