Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geng Penculik Bertopeng Ditumpas

Kompas.com - 29/09/2008, 02:02 WIB

KHARTOUM,SENIN-Pasukan Sudan membunuh pemimpin kelompok yang menculik 11 wisatawan Barat dan delapan orang Mesir, Minggu (28/9). Para sandera itu kini berada di Chad. Kantor berita SUNA mengutip pernyataan militer melaporkan, pasukan tersebut juga membunuh lima orang besenjata dan menahan dua orang usai baku tembak. Sebelumnya terjadi kejar-kejaran dengan kendaraan yang berkecepatan tinggi di dekat perbatasan Mesir.

Militer Sudan mengatakan ke-19 sandera itu berada di dalam wilayah Chad dengan dikawal 30 orang bersenjata. Pasukan Sudan menyita sebuah mobil putih dan sebuah bus milik perusahaan wisata Mesir, serta dokumen yang mengaitkan orang-orang bersenjata itu dengan sebuah kelompok pemberontak Tentara Pembebasan Sudan.

Pemerintah Mesir sebelumnya melaporkan empat penculik bertopeng menyandera para wisatawan Barat dan delapan orang Mesir ketika mereka sedang dalam perjalanan safari di sebuah daerah gurun terpencil dan membawa mereka ke seberang perbatasan Sudan. Seorang pejabat Mesir mengatakan, Sabtu (27/9), sandera-sandera itu telah berada di dalam wilayah Sudan.

Menurut pernyataan militer, pemimpin kelompok penculik itu adalah seorang Chad bernama Bakhit. Tuntutan uang tebusan dengan angka yang bebeda-beda disebut-sebut sejak kelompok wisatawan itu dilaporkan hilang pada Senin (22/9).

Penculikan semacam itu merupakan yang pertama di Mesir. Kantor berita Mesir MENA melaporkan, kelompok wisatawan itu bermalam pada 16 September di sebuah hotel di daerah oasis Dakhla di Gurun Barat Mesir sebelum mereka pergi menuju daerah cagar alam nasional Gilf al-Kebir. Mereka dijadwalkan mencapai sebuah daerah oasis lain pada Sabtu untuk mengakhiri perjalanan mereka, namun mereka keburu diculik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com