Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbuka Bersama, 100 Pejabat Keracunan

Kompas.com - 22/09/2008, 07:01 WIB

ASADABAD,SENIN-Sedikitnya 100 pejabat pemerintah dan polisi di Provinsi Nuristan, Afghanistan timur, termasuk seorang wakil gurbernur, keracunan setelah menyantap makan malam. Seorang pria yang mengaku dari Taliban mengklaim telah meracuni para pejabat itu. Namun, pasukan NATO, yang memberikan perawatan medis, menyatakan para korban keracunan makanan.

Wakil Gubernur Provinsi Nuristan, Abdul Halim, mengatakan ratusan pejabat itu keracunan setelah mereka berbuka bersama usai seharian berpuasa, Sabtu (20/9) malam. Mereka memakan makanan yang disediakan di dapur kantor gubernur. "Setelah kami berbuka puasa, sebanyak 100 orang jatuh sakit," katanya. Ia menambahkan banyak korban bahkan sampai pingsan.

Halim mengatakan ia juga telah sakit tapi telah pulih, Minggu (21/9). Namun kepala polisi provinsi itu masih dirawat di rumah sakit. Penyebab keracunan tersebut tampaknya adalah roti yang mereka santap, tapi penyelidikan masih berlangsung.

Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO, di Afghanistan untuk membantu pemerintah mengalahkan aksi perlawanan pimpinan faksi santri Taliban, menyatakan sebanyak 160 orang dirawat di satu klinik dan 200 orang lagi di stasiun polisi setempat.

"Kendati penyebab keracunan itu belum sepenuhnya diketahui, ada dugaan itu adalah kasus keracunan makanan dan masalahnya sedang diselidiki oleh Polisi Nasional Afghanistan," kata ISAF dalam pernyataannya.

Seorang pria yang mengaku bernama Ajab Khan dan mengatakan ia adalah seorang komandan Taliban di wilayah tersebut menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa keracunan itu dan mengatakan 300 orang telah menjadi korbannya.

Nuristan adalah provinsi pedesaan di daerah pegunungan di perbatasan dengan Pakistan. Wilayah tersebut telah menghadapi banyak serangan dari pejuang Taliban sementara faksi garis keras pimpinan mantan perdana menteri Gulbuddin Hekmatyar juga aktif di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com