Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi Penggusuran Tak Jelas, Warga Taman BMW Akan Bertahan

Kompas.com - 02/09/2008, 17:20 WIB

JAKARTA, SELASA - Warga taman BMW di Kelurahan Papanggo, Jakarta Utara merasa kecewa karena belum ada kejelasan dari pihak pemerintah mengenai nasib mereka. Beberapa warga menolak dua opsi yang ditawarkan pemerintah yakni dipulangkan ke kampung halaman masing-masing atau direlokasi ke rumah susun di daerah Marunda.

Menurut salah seorang warga yang saat ini menempati tenda, Wati (27), ia mengaku sudah tak punya saudara dan keluarga lagi di kampung maka ia menolak dipulangkan meski diberi uang saku. "Keluarga saya ya suami dan anak-anak di sini, saya anak tunggal, orang tua di Tegal sudah meninggal," katanya.

Seperti halnya Wati, Ami (40) juga menolak menempati rumah susun di daerah Marunda, karena fasilitasnya tidak layak dan listrik belum ada. "Kata teman saya yang pindah dari kolong tol ke sana, air mahal disana ditambah biaya kontrak yang tak terjangkau," ujar ibu du anak yang biasa memulung sampah ini.

Beberapa dari mereka justru meminta penggantian nilai bangunan yang berdiri di atas tanah itu. "Kalau kami memang tahu, tanah ini bukan milik kami, tapi kami kan bangun rumah juga dengan uang hasil keringat yang tak sedikit, kenapa baru sekarang digusur, setelah dihuni 3000-an orang lebih," ujar Bahlil (35).

Ia menegaskan pemerintah seharusnya berkomunikasi dulu dengan warga sebelum melakukan penggusuran. "Kalau sekarang nasib kita terlunta-lunta gini, mungkin emang rakyat miskin sudah tak ada harganya di negeri ini. Lalu siapa lagi yang kita percaya, kalau pemerintah seperti ini," tegas pria yang tinggal di lapak-lapak kardus itu. Ia dan beberapa warga taman BMW akan bertahan tinggal di tempat itu, bila belum ada kejelasan dari pemerintah mengenai nasib mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com