Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masakan Sunda Bikin Kangen Terus Euy...

Kompas.com - 23/08/2008, 06:47 WIB

Dari Karawang, sayang rasanya kalau tak mampir di Restoran Sunda Alam Sari di Kota Bukit Indah, Dawuan, Cikampek. Meski andalannya masakan Sunda, rupanya juga tersedia dari spagetti hingga steak! Di buku menu, ada 120 macam masakan dan minuman yang ditawarkan.

Di Alam Sari, masakan yang khas adalah nasi kabeleum, yaitu nasi goreng yang dibakar. Nasi digoreng bersama ayam, bakso sapi, dan jagung pipilan, lalu dibungkus daun pisang dan dibakar. Unik dan mengesankan. Hidangan lain yang perlu dicoba adalah ulukuteuk leunca dan sup ikan gurame.

Ulukuteuk leunca merupakan leunca yang ditumis dengan oncom. Rasa oncomnya sangat istimewa. Yuli (30), salah seorang staf Alam Sari, menuturkan, sebelum leunca ditumis, oncom disangrai dahulu tanpa bumbu. Baru kemudian, bumbu ditumis, lalu dimasukkan leunca dan oncom sangrai tadi. Pantas saja, nuansa aroma sangit yang nikmat itu mengintip di sela-sela rasa gurih yang sopan.

Setelah tandas menyantap semua hidangan khas Sunda itu rasanya enggak ingin minum supaya jejak kenikmatannya tetap tertanam di lidah.

Berbahan organik

Itu tadi sajian makanan Sunda Walahar di Karawang yang berjarak sekitar 70 kilometer dari Jakarta atau hampir dua jam perjalanan dengan mobil pribadi. Bagaimana jika tak cukup punya waktu untuk pergi ke Karawang? Tak perlu khawatir. Di Jakarta juga banyak warung atau restoran yang menyediakan menu masakan Sunda.

Jika mau bersantap dalam suasana santai, bisa memilih Warung Daun dan Sambara. Aneka menu khas Sunda bisa ditemukan di kedua tempat tersebut, tetapi pada akhir pekan dan jam makan siang bersiaplah untuk menunggu giliran makan karena pengunjungnya bejibun.

Warung Daun tampak berbeda dalam menyajikan menu-menunya. Pasangan suami-istri Hariyanto Prayitno (51)-Aji Ledi Susanti, pemilik warung itu, sejak awal mendirikan Warung Daun di Jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan, memilih memakai bahan-bahan organik untuk diolah berbagai masakan di restorannya. Masakan di warungnya juga bebas monosodium glutamat (MSG).

”Bisa disebut kami restoran tradisional pertama yang memakai bahan-bahan organik,” ujar Hariyanto yang asal Surabaya. Alasannya, dengan memilih bahan organik yang bebas pestisida, para tamu yang menyantap masakannya juga akan lebih sehat.

Pensiunan staf PT Pupuk Kaltim itu memulai usaha tahun 2003. Ia memilih pensiun dini sebab merasa minat membuka restoran lebih besar. Kebetulan pula Hari dan istrinya gemar makan. Jadilah keduanya berkeliling ke daerah-daerah untuk mencicipi macam-macam masakan.

Hobi tersebut membuat lelaki yang pandai memasak itu merancang gambar restoran dan memodifikasi menu yang ia jual. Berdirilah warung masakan Sunda dan daerah lainnya. Salah satu menu adalah baby fish goreng atau wader dalam bahasa Jawa yang renyah berat, plus sambal khas Warung Daun yang unik itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com