Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Noorsyaidah Mengaku Menikmati Kawat-kawat di Tubuhnya (32)

Kompas.com - 21/07/2008, 12:03 WIB

SAMARINDA - Penyakit aneh yang diderita Noorsyaidah terus mengundang simpati dan tawaran pengobatan, baik secara medis maupun nonmedis. Noorsyaidah adalah guru TK di Sangatta Kutai Timur, Kalimantan Timur, yang mengidap penyakit aneh sejak 17 tahun silam. Dari perut dan dadanya bermunculan kawat-kawat yang jumlahnya sudah puluhan batang.

Sabtu (19/7) malam, tim ruqyah dari sebuah majelis taklim di Balikpapan rupanya sempat mendatangi Noor di kediamannya di Jalan Merdeka III, Samarinda, untuk memberikan pengobatan. Namun, upaya itu rupanya urung dilaksanakan karena Noor yang akan di-ruqyah justru berbalik memberikan wejangan keagamaan kepada tim ruqyah yang berjumlah sekitar 20 orang itu.

"Bagaimana kita mau me-ruqyah karena ternyata Bu Noor mengaku sangat menikmati penyakit yang dideritanya itu. Bahkan, ada salah satu pernyataan Bu Noor yang sangat menyentuh kami, yaitu pengakuan bahwa yang dirasakannya itu bukanlah azab, tapi kenikmatan dari Allah SWT sehingga kami mengurungkan niat untuk me-ruqyah," ujar salah satu jamaah tim ruqyah yang enggan disebutkan namanya.

Karena tak jadi me-ruqyah dan tak ingin pulang dengan tangan hampa, akhirnya tim ruqyah tersebut hanya memanjatkan doa bersama-sama dengan Noor dan keluarganya, setelah itu langsung berpamitan pulang.

Menurut pengakuan Yani, kakak ipar Noor, memang semenjak pemberitaan Noor di media, sudah tak terhitung orang yang bertandang untuk memberikan bantuan pengobatan, tapi sampai saat ini belum ada perkembangan positif terhadap kawat-kawat yang tumbuh dan bersemayam di perut Noor.

"Tapi, semuanya tetap kami anggap adalah upaya dan sumbangsih orang-orang yang simpatik terhadap Bu Noor. Mudah-mudahan mendapat ganjaran pahala dari Allah SWT," kata Yani.

Namun, banyaknya upaya yang gagal dan bahkan batal dilaksanakan untuk menyembuhkan Noor, menurut Yani, jangan sampai dimaknai negatif sehingga menganggap Noor kemudian mengada-ada.

"Atau yang sangat kami khawatirkan Bu Noor lalu dianggap memiliki kelebihan lain sehingga berbalik orang-orang yang datang nantinya untuk berobat kepada Bu Noor. Ini yang sangat kami hindari. Mudah-mudahan saja tidak, insya Allah," katanya.

Lantas, bagaimana dengan rencana kepulangan Noor ke Sangatta, Kutai Timur? Yani belum bisa memastikannya, semua diserahkan kepada Noor untuk memutuskannya. "Memang hati dia (Noor) mendua, anak-anak muridnya di Sangatta tempat dia mengajar sudah pada mogok sekolah. Sementara di Samarinda, ia juga kasihan kalau ada orang-orang yang akan menjenguknya, lantas ia tidak ada. Itulah yang sedang ia pikirkan saat ini," ujarnya. (muhammad khaidir)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com