AMBON, SABTU - Longsor terjadi pada sejumlah kawasan di Kota Ambon akibat hujan yang mengguyur ibukota Provinsi Maluku ini sejak Jumat (30/5) malam hingga Sabtu (31/5) dinihari, tetapi tidak mengakibatkan korban jiwa.
Longsor itu mengakibatkan pagar markas Brimob Polda Maluku maupun di Jln. Jenderal Sudirman patah sehingga menutupi sebagian marga jalan, tetapi aktifitas lalulintas bisa berlangsung pada satu jalur.
Longsoran juga terjadi di kawasan Tantui bawah menimpa satu rumah milik warga setempat dengan ruangan kamar tertimbun tanah dan saat itu kebetulan pemiliknya tidak di ruangan tamu sehingga lolos dari reruntuhan tanah.
Sedikitnya tiga rumah warga di kawasan BTN Kanawa, Kebun Cengkih juga terendam lumpur dan ranting-ranting pohon akibat longsoran di lereng gunung.
Hujan yang mengguyur Kota Ambon cukup lebat itu pun mengakibatkan puluhan rumah warga di Desa Batumerah terendam air setinggi 30 cm dan warga bergegas memindahkan barang-barang ke tempat lebih tinggi karena khawatir terendam.
Sejumlah alat berat telah dioperasionalkan di Jln. Jenderal Sudirman untuk membersihkan reruntuhan tanah agar aktifitas lalulintas kembali normal.Begitu pun di jalan-jalan di kawasan-kawasan di pusat Kota Ambon, terlihat sampah-sampah berserakan karena luapan banjir dari saluran-saluran air sehingga petugas Dinas Kebersihan setempat mengoperasionalkan sejumlah unit mobil untuk membersihkannya.
Pemandangan seperti ini hampir terlihat setiap tahun saat musim hujan mengguyur Kota Ambon karena lonjakan pembangunan permukiman di lereng-lereng gunung maupun kawasan penyangga air.
Wali Kota Ambon Jopi Papilaja berulang kali mengajak masyarakat agar tidak membangun rumah di lereng-lereng gunung, namun kurang diindahkan, dan bila terjadi musibah, barulah masyarakat menyalahkan Pemkot setempat.
Bahkan, wali kota menempuh kebijakan tidak menerbitkan KTP bagi masyarakat yang membangun rumah di lereng-lereng gunung maupun kawasan penyangga air, namun sejauh ini larangan tersebut belum dipatuhi.