Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ijazah Kepala Desa Diduga Palsu, Kantor Dipagari

Kompas.com - 15/05/2008, 12:41 WIB

TAMBOLAKA -- Sejumlah warga Desa Lombu, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), sudah sepekan memagari kantor desa itu. Aksi itu merupakan bentuk protes terhadap dugaan ijzah palsu yang dimiliki Kepala Desa Lende Bulu. Akibatnya, kepala desa berkantor di gudang gereja.

Warga yang protes adalah Ngongo Malo, Lukas Tanggela, Lende Bulu, Marthen Kalli, dan Daniel Kalli. Mereka menuntut Kepala Desa Lombu Lende Bulu diproses hukum hingga tuntas terkait dugaan menggunakan ijazah palsu saat mengikuti pilkades, 22 November 2007. Jika proses itu belum tuntas, maka kantor desa tetap dipagar.

Ngongo Malo, Lukas Tanggela, dan Marthen Kalli yang ditemui Pos Kupang di Waikabubak belum lama ini mengatakan, mereka telah memagar kantor desa agar aparat penegak hukum proaktif memproses laporan atas dugaan penggunaan ijazah palsu oleh Lende Bulu saat mengikuti pilkades beberapa waktu lalu. Mereka mengaku tidak menolak hasil pilkades, tetapi tindakan menggunakan ijazah palsu patut disayangkan dan hal itu jelas melanggar undang-undang.

Nongo Malo menambahkan, pagar kantor desa dapat dibuka kembali jika sudah ada keputusan atas laporan itu. Lende Bulu kini menggunakan gedung gereja untuk mengadakan pertemuan dengan warga dalam membahas program kerja. Baginya, rapat tidak harus di kantor desa, tetapi boleh di mana saja asal warga dan aparat desa sepakat demi membangun desa.

Lende Bulu yang ditemui di kediamannya di Lombu, Senin (11/5), mengatakan, gerakan Ngongo Malo, Lukas Tanggela, dan Marthen Kalli merupakan hal yang wajar dalam era demokrasi. Gerakan itu juga menujukkan ketidakdewasaan menerima kekalahan dalam sebuah pertandingan. Pertandingan telah berakhir dan dirinya adalah pemenang, bahkan telah dilantik Penjabat Bupati Sumba Barat Daya pada 7 April 2008.

Persoalan yang diangkat dan diadukan ketiga orang itu, kata Lende Bulu, mengada-ada dan sebagai ungkapan frustrasi karena kalah saat bertarung dalam pilkades beberapa waktu lalu.

Baginya, pembangunan harus tetap berjalan bersama ribuan rakyat Desa Lombu. Riak di desa itu hanya dilakukan oleh segelintir orang. Hal itu terbukti dengan beberapa kali dia memimpin rapat bersama ribuan rakyat untuk membahas program pembangunan desa. Jadi, program kerja desa tetap jalan seperti biasa.

Lende Bulu mengaku sudah melaporkan hal itu kepada Camat Wewewa Timur dan Polsek Wewewa Timur. Namun, setelah Camat Wewewa Timur Kristian Taka dan beberapa anggota polsek turun ke lokasi mereka hanya melihat saja. Sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya. (pet)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com