Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi eks Timtim Sudah Gunduli Hutan

Kompas.com - 03/04/2008, 12:03 WIB

ATAMBUA, KAMIS - Kawasan hutan di wilayah Kecamatan Reihat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) dibabat habis oleh warga eks Timor Timur sejak mereka eksodus dari wilayah bekas provinsi ke-27 Indonesia itu pada 1999.
    
"Akibat penggudulan hutan tersebut, sebagian sumber mata air di wilayah itu menjadi kering," kata Camat Reihat, Guido Mauk di Wemori, ibukota Kecamatan Reihat, Kamis, ketika menerima kunjungan tim DPRD NTT yang dipimpin Armindo Mariano Soares (FPG).
    
Mauk mengatakan, kawasan hutan yang digunduli itu digunakan warga eks Timtim untuk membuka lahan perladangan baru serta membangun pemukiman mereka untuk hidup dan menetap di wilayah itu. Jumlah warga eks Timtim yang bermukim di wilayah Kecamatan Reihat, kata Mauk, mencapai sekitar 3.000 kepala keluarga (KK) atau seimbang dengan warga lokal yang ada di wilayah kecamatan tersebut.
    
"Relasi sosial di antara warga lokal dengan para pendatang dari Timtim itu sangat baik karena kami sama-sama berasal dari Lorosae (matahari terbit) dengan latar belakang budaya serta adat istiadat yang sama pula," ujarnya.
    
Dalam kaitan dengan pengrusakan hutan tersebut, tambahnya, para tua adat (kapitan dan maklaet) diberi peran untuk menghukum warga masyarakat yang suka membabat dan membakar hutan seperti yang dilakukan pada jaman dahulu kala.
    
"Baik warga lokal maupun para pendatang baru menghormati hukum tersebut, karena sama-sama berasal dari satu budaya dan adat istiadat yang sama," katanya.
    
Langkah-langkah yang diambil pemerintah saat ini, tambahnya, dengan menanam tanaman baru untuk menggantikan tanaman-tanaman yang sudah digunduli oleh warga eks Timtim.
    
Reihat merupakan salah satu lumbung pangan di wilayah utara Kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan Distrik Bobonaro, Timor Leste yang hanya dibatasi oleh kali Malibaca.
    
Ketua Tim Kunjungan Kerja DPRD NTT, Armindo Mariano Soares mengatakan, akan meminta bantuan Dinas Kehutanan NTT untuk menyalurkan anakan tanaman ke Reihat guna menghijaukan kembali kawasan hutan yang telah digunduli warga eks Timtim.
    
Ia juga akan meminta bantuan anakan cendana untuk ditanam di wilayah itu guna mengulangi kejayaan Reihat sebagai salah satu penghasil kayu cendana terbesar di Kabupaten Belu.
    
"Pohon cendana banyaj tumbuh di wilayah ini tetapi semuanya sudah dibabat habis karena tergiur dengan mahalnya harga kayu cendana yang beraroma wangi itu," ujar Guido Mauk. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com