JAKARTA, SABTU - Survei melalui telepon konseling YCAB (Yayasan Cinta Anak Bangsa) dari tahun 1999- 2005 menunjukkan bahwa dari seluruh kasus narkoiba yang ditangani lebih dari 70% dialami anak nomor dua. Veronika Colondam dari YCAB mengungkapkan, fenomena itu mungkin saja terkait dengan teori psikologi Syndroma Anak Kedua yang dikemukakan Alfred Adler tahun 1920.
"Mungkin terkait dengan teori Adler itu. Menurut teori ini, anak kedua lebih tertekan dibanding anak pertama atau ketiga, karena biasanya orangtua mengalami euforia ketika memperoleh anak pertama, terus loncat anak ketiga," katanya, usai peluncuran bukunya di Toko Buku Gramedia Matraman, jakarta, Sabtu (15/3).
Memang, menurut Veronika, kecenderungan itu diketahui setelah melihat hasil konseling di Indonesia dan YCAB sendiri belum berani mengambil kesimpulan yang dalam, tentang kecenderungan ini.
"Kami juga bingung, tapi memang kebanyakan orangtua melaporkan bahwa anak keduanya yang bermasalah dengan narkoba. Memang ada teori-teori yang mendukung, tetapi kita belum bisa membuat kesimpulan yang konklusif," katanaya. (lin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.