Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalsel Kembangkan Duku Padang Batung

Kompas.com - 07/03/2008, 10:00 WIB

BANJARMASIN, JUMAT - Provinsi Kalimantan Selatan mengembangkan langsat atau buah duku asal Padang Batung wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) yang dikenal dengan rasa manis khas.
     
Kepala Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Banjarbaru Kalsel Ir. Erma Budianto, MS, Jumat mengatakan langsat  Padang Batung bahkan  bisa menyaingi duku Palembang.
     
Tanaman langsat Padang Batung terdapat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) atau kawasan Pegunungan Meratus Kalsel, sekitar 170 Km utara Banjarmasin, yang kini merupakan wilayah Kecamatan, berdekatan/ bertetangga dengan Kecamatan Loksado yang menjadi salah
satu primadona obyek wisata di provinsi tersebut.
     
"Pasalnya dari segi rasa, tak kalah rasanya dengan duku Palembang, bahkan  punya ciri tersendiri," ucapnya  tanpa menyebut kekhasan dimaksud, kecuali menyebutkan  varietas tanaman tersebut asli dari bibit benih lokal yang terdapat di kawasan Maratus.
     
Oleh karenanya, melalui penangkaran Balai Benih Tanaman Pangan Hortikultura yang juga terdapat di Padang Batung itu, Kalsel bermaksud mengembangkan usaha perkebunan rakyat untuk jenis komoditi tersebut, lanjutnya sekembali studi banding ke "Bumi Sriwijaya" Sumsel atau "kota empek-empek" Palembang beberapa hari lalu.
     
Studi banding itu terkait tugas Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pelayanan Laboratorium Pengujian Mutu dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, yang terdiri unsur anggota DPRD Kalsel beserta pejabat instansi terkait tingkat provinsi tersebut.
     
Dengan didampingi anggota Pansus, Drs. H.Djumaderi Masrun yang juga anggota Komisi III bidang pembangunan DPRD Kalsel dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, Kepala Balai Benih tersebut, menerangkan, pihaknya sudah mengembangkan duku Padang Batung sejak dua tahun lalu melalui kebun inti guna pemuliaan tanamannya.
     
"Insya Allah mulai tahun 2008 ini pengembangan tanaman duku Padang Batung yang sudah diakui keberadaannya oleh Departemen Pertanian itu, melalui usaha penduduk secara bertahap sesuai bibit/benih yang tersedia," tuturnya.
     
Ia menegaskan, duku yang kini mulai pengembangnnya di Padang Batung HSS itu, asli varietas sendiri yang terdapat di kawasan Meratus, bukan bibit impor atau didatangkan dari Palembang Sumsel serta Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar).
     
"Memang Kalbar atau Pontianak juga punya produksi buah duku yang hampir sama dengan duku Pelembang yang terkenal sejak lama, tapi tak sama dengan buah duku Padang Batung," demikian Erma.
     
wakil rakyat Kalsel dari Fraksi PAN itu mengaku bangga, karena daerahnya juga ternyata mempunyai duku yang mampu bersaing dengan buah-buah duku asal provinsi lain.
     
"Hanya saja secara kuantitatif masih sedikit pepohonan dan produksinya, sehingga masih kalah dengan jumlah produksi buah duku dari provinsi lain, seperti duku Palembang Sumsel yang pangsa pasarnya sampai ke Ibukota Jakarta, serta duku asal Jambi dan Kalbar yang pemasarannya sampai ke negeri jiran," tuturnya.
     
Namun ke depan, buah duku Padang Batung bukan cuma mampu bersaing dalam hal mutu atau kualitas, tapi juga dalam jumlah produk, sehingga dapat mewarnai pasar buah-buahan, baik di daerah sendiri atau untuk kebutuhan lokal maupun sampai ke provinsi lain, dan kalau perlu menusantara, lanjutnya.
     
Dalam produksi holtikultura, terutama buah langsat, tanaman yang satu famili dengan duku itu, eks Kalsel cukup terkenal sampai ke provinsi tetangga, seperti Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim), yaitu apa yang disebut "Langsat Tanjung".
     
"Langsat Tanjung" merupakan primadona dari sejumlah jenis langsat eks kabupaten lain di Kalsel, karena itu pula pada saat musim, sering  sebagai oleh-oleh (buah tangan) bagi tamu yang datang ke Kalsel, khususnya Tanjung (236 Km utara Banjarmasin), ibukota Kabupaten Tabalong, demikian Djumaderi.
     
Ciri khas "Langsat Tanjung" selain rasanya manis, ada rasa kecutnya. Namun rasa kecut itu sedikit sekali, hampir sama dengan langsat Condet daerah Betawi.
     
Kalsel kini mulai musim buah langsat, di pasaran Banjarmasin mulai muncul, namun harus hati-hati dalam membeli, karena pada penjual terpampang tulisan baris pertama tertulis "asli langsat" dan baris kedua tertulis kata "Tanjung".
     
Tulisan itu ada dua tafsir, yang pertama menunjukkan barang dagangan tersebut memang asli langsat dari Tanjung, tapi tafsir kedua menyatakan, buah yang dijual itu benar asli langsat, namun tak jaminan asal dari Tanjung, karena tulisannya tidak menyatu atau berada pada baris kedua.
     
Sedangkan pohon duku Padang Batung baru terlihat pentik bunga dan sebagian ada yang sudah berbuah tapi masih kecil-kecil seperti butir-butir kotoran kambing, tapi pemasarannya, seperti musim buah tahun lalu hampir tak pernah ke Banjarmasin.
     
Pedagang duku Padang Batung lebih memilih pasaran barang dagangan tersebut ke daerah tetangga, seperti Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim), karena harga jualnya bisa lebih mahal dibandingkan dengan di Banjarmasin
(ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com