Kembali ke artikel
2
dari 7
Layar Penuh
Ketut Arta sudah bekerja di Kuta, kiblat pariwisata Bali saat ini, sejak 1999. Namun, ketika pandemi Covid-19, dia mendadak kehilangan pendapatan dan kembali ke kampung halamannya, Desa Tembok.
(Anton Muhajir)
Baca berita tanpa iklan.
Gabung Kompas.com+