Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Korban Terowongan Runtuh Freeport Tiba di Tobasa

Kompas.com - 23/05/2013, 03:19 WIB
Kontributor Kompas TV, Tigor Munthe

Penulis

TOBASA, KOMPAS.com - Jenazah Ferry Edison Pangaribuan (31), korban tewas akibat runtuhnya terowongan tambang PT Freeport Indonesia, di Papua, tiba di kampung halamannya, Rabu (22/5/2013) malam. Sebelumnya, jenazah Ferry mendarat di Bandara Polonia, Medan, Sumatera Utara, sekitar pukul 19.00 WIB setelah pagi harinya diberangkatkan dari Timika, Papua.

Dari Bandara Polonia, jenazah Ferry dibawa ke rumah orangtuanya di Desa Sitoluama, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) Sumatera Utara, Kamis (23/5/2013) dini hari. "Jenazah Pangaribuan tiba sekitar pukul 02.30 WIB. Langsung dibawa ke rumah orangtuanya," kata Andre Simatupang, salah seorang warga Desa Sitoluama, Kamis (23/5/2013) dini hari.

Menurut Andre, suasana duka dan histeris keluarga almarhum menyambut kedatangan jenazah pria yang baru menikahi istrinya, Roslinda boru Manullang pada 29 Desember 2012. "Almarhum baru setahun lalu menikah. Dia bekerja di Freeport sudah hampir tiga tahun," kata Andre.

Direncanakan, jenazah almarhum akan disemayamkan di rumah orangtuanya. Pemakaman baru akan dilakukan Kamis (23/5/2013) siang.

Seperti diberitakan sebelumnya, atap terowongan tambang bawah tanah Big Gossan di Mil 74 Distrik Tembagapura, Papua, Selasa (14/5/2013) runtuh sekitar pukul 07.30 WIT. Reruntuhan terowongan menimpa ruang kelas 11 QMS Underground.

Pada waktu itu, 40 orang berada di ruang kelas, tetapi dua orang bisa menyelamatkan diri. Kedua orang yang lolos pada kesempatan pertama adalah instruktur kelas, Kristian Sitepu, dan peserta pelatihan yang duduk di dekat pintu, Tito. Sementara itu, 38 lainnya tertimbun runtuhan bebatuan yang diperkirakan beratnya tak kurang dari 500 ton.

Berdasarkan keterangan sementara yang dihimpun dari para korban selamat, sebelum kejadian runtuhnya atap terowongan, dari plafon ruangan terdengar tikus berlarian. Tak berselang lama, tiba-tiba ruang kelas tertimbun reruntuhan bebatuan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com