Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Jateng Ungkap Pencucian Uang Perbankan Rp 36 Miliar

Kompas.com - 16/05/2013, 15:40 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah Jawa Tengah mengungkap kasus pencucian uang perbankan dengan modus pengajuan kredit fiktif. Hal itu menimbulkan kerugian pada pihak Bank Bukopin Cabang Tegal senilai Rp 36 miliar.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Mas Guntur Laupe dalam gelar perkara, Kamis (16/5/2013), mengatakan, pihaknya menangkap satu tersangka, yakni Parmanto (57), warga Randugunting, Tegal Selatan.

"Tersangka ditangkap pada Rabu (15/5/2013) siang di showroom Wijaya Tegal," ujarnya.

Tersangka dalam kasus ini bertindak menerima uang hasil tindak pidana perbankan dan pemalsuan data yang diajukan tersangka lainnya, Naufal. Tersangka Parmanto diketahui menyamarkan dan menyembunyikan dana yang digunakan untuk pembelian sejumlah aset.

Tindak pidana perbankan ini awalnya dilakukan tersangka utama, Naufal, yang merupakan Account Officer Bank Bukopin Cabang Tegal. Naufal diketahui melakukan rekayasa dokumen pengajuan kredit fiktif ketahanan pangan dan energi untuk budidaya tanaman tebu Koperasi Petani Tebu Rakyat Raksa Jaya dan Sumber Jaya. Dengan proposal fiktif tersebut, ia kemudian mendapatkan dana Rp 13 miliar.

Selain itu, tersangka juga melakukan pengambilan dan pemindahbukuan dana para nasabah sebesar Rp 22,2 miliar sehingga total kerugian sekitar Rp 36 miliar. Dana tersebut kemudian oleh tersangka Parmanto digunakan untuk bisnis jual beli DO gula. Namun, ternyata bisnis itu juga diketahui fiktif.

Uang hasil kejahatan ternyata digunakan untuk pembelian aset berupa tanah, rumah, dan mobil mewah. Selain menangkap tersangka, petugas juga berhasil menyita aset yang diduga merupakan hasil kejahatan. Aset tersebut ialah dua sertifikat tanah atas nama Parmanto di Tegal, dua sertifikat rumah di Semarang dan Solo, 37 lembar cek dari rekening Bank Bukopin atas nama Parmanto yang belum dicairkan, dan 26 slip pengiriman uang.

Tersangka Parmanto masih menjalani pemeriksaan di Polda Jateng, sedangkan tersangka utama, yakni Naufal, masih menjalani proses peradilan di Tegal. Kasus ini terus dikembangkan pihak kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com