Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEM Unila Unjuk Rasa Tolak Kenaikan PBB 300 Persen

Kompas.com - 19/04/2013, 15:01 WIB
Yulvianus Harjono

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung di dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Univesitas Lampung berunjuk rasa menolak kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) di Bandar Lampung yang mencapai 300 persen.

Unjuk rasa BEM Unila yang dilakukan di depan Kantor Pemkot Bandar Lampung, Jumat (19/4/2013) ini mendapat kawalan cukup ketat dari polisi. Sejumlah polisi menyiapkan pasukan taktis dan senjata gas air mata.

Henry Reinaldo, salah seorang mahasiswa mengatakan, kenaikan PBB akibat penyesuaian NJOP (nilai jual obyek pajak) hingga 300 persen adalah hal yang tidak masuk akal. "Masyarakat diperas demi pajak. Apalagi, itu (kebijakan penyesuaian NJOP) tanpa melalui sosialisasi dahulu," tuturnya.

Beberapa bulan terakhir, masyarakat Kota Bandar Lampung dikejutkan dengan tagihan PBB mereka yang nilainya membengkak. Eni (30), salah seorang warga mengatakan, tagihan PBB-nya tahun ini melonjak drastis dari biasanya Rp 60.000 per tahun menjadi Rp 200.000. "Itu pun ditagih sama Ketua RT. Warga dipanggil satu persatu. Tidak biasanya seperti ini," tuturnya.

Unjuk rasa ini sempat diwarnai ketegangan. Pembantu Rektor III Unila Prof. Sunarto yang turut hadir di areal Kantor Pemkot Bandar Lampung itu tiba-tiba naik pitam dan nyaris memukul salah seorang mahasiswa yang berorasi. Dia marah karena pernyataan seorang mahasiswanya yang mengatakan, "Apa bapak-bapak di dalam takut dengan unjuk rasa kami, sampai-sampai mengirim utusan?" Para pengunjuk rasa kemudian diizinkan masuk ke dalam dan berbincang dengan Sunarto dan Sekretaris Kota Bandar Lampung Badri Taman. Namun, mereka kecewa tidak bisa ditemui langsung Wali Kota Bandar Lampung Herman H.N.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com