Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumber Air Pegunungan Muria Kritis

Kompas.com - 26/03/2013, 09:54 WIB
Alb. Hendriyo Widi Ismanto

Penulis

KUDUS, KOMPAS.com -- Sejumlah sumber atau mata air di Pegunungan Muria, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kritis. Hal itu disebabkan pembukaan lahan perbukitan untuk pertanian dan eksploitasi mata air dengan tujuan komersial.

Berdasarkan survei mata air permukaan PDAM dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat, kawasan yang kritis berada di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Desa Kajar, Kecamatan Dawe, dan Desa Menawan, Kecamatan Gebog.

Sumber air Wedusan di Desa Rahtawu misalnya, pada tahun 1990-an debit airnya 5 liter per detik, sekarang mengering. Kondisi serupa terjadi di salah satu sumber air Desa Ternadi yang sekarang ini debit airnya di bawah 3 liter per detik.

"Kami kesulitan memanfaatkan sumber-sumber air permukaan itu, karena sudah habis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dan dijual ke luar daerah secara besar-besaran," kata Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kudus Ahmadi Syafa, Selasa (26/3/2013).

Ahmadi berharap Pemkab Kudus dapat menertibkan ekspolitasi sejumlah mata air permukaan di Pegunungan Muria. Hal itu perlu dilakukan mengingat daerah tangkapan air di wilayah pegunungan semakin berkurang juga karena terjadi perusakan hutan.

Merujuk pada data Forum Daerah Aliran Sungai Muria tahun 2012, lahan kritis yang dimanfaatkan untuk lahan pertanian terbuka maupun tidak di Kudus 5.358 hektar, Pati 6.075 hektar, dan Jepara 15.000 hektar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com