Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7.400 Truk Barang Tanjung Perak Tak Beroperasi

Kompas.com - 20/03/2013, 11:08 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Ribuan truk angkutan barang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, mogok beroperasi, Rabu (20/3/2013). Aksi itu sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang akan memberlakukan Peraturan Menteri ESDM No 1 Tahun 2013 tentang Pengendalian Penggunaan BBM.

Dalam peraturan yang berlaku resmi pada April tersebut, angkutan barang pengangkut komoditas hasil hutan, tambang, dan hasil perkebunan diminta beralih menggunakan solar industri, atau solar tidak bersubsidi seharga Rp 11.000 per liter. Sebelumnya mereka menggunakan solar subsidi seharga Rp 4.500 per liter.

Ketua Organda Tanjung Perak Surabaya, Kody Lamahayu mengatakan, kebijakan itu selain memberatkan pengusaha angkutan, akan menimbulkan kesenjangan antarpengusaha. ''Lagipula, pengusaha angkutan sudah menjalankan kontrak dengan pihak ketiga dengan patokan harga solar subsidi,'' jelas Kody.

Dia menambahkan, aksi mogok yang melibatkan sekitar 7.400 truk angkutan khusus pelabuhan itu berlangsung hari ini saja. ''Namun jika hingga awal April nanti, pemerintah tidak merevisi kebijakannya, pada 1 April nanti, secara nasional kami akan kembali mogok operasi,'' jelasnya.

Pantauan Kompas.com di sejumlah terminal di Pelabuhan Tanjung Perak, lalu lintas truk angkutan relatif lengang. Keribukan tidak seperti hari-hari biasa, yang selalu macet karena dipenuhi arus keluar masuk truk barang. Di sisi jalan di sekitar pintu masuk Gapura Surya, terdapat deretan truk kosong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com