Aksi Doa Bersama, Tuntut 11 Mahasiswa IAIN Surabaya Dilepas

SURABAYA, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa di Surabaya menggelar doa bersama di halaman Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, Senin (18/3/2013). Mereka mengharap, agar 11 mahasiswa rekannya yang ditetapkan tersangka oleh Polrestabes Surabaya karena terlibat aksi kerusuhan di gedung rektorat, awal bulan lalu itu dibebaskan.

Para mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus dan elemen seperti PMII, GMNI, HMI, dan IMM itu duduk bersila di salah satu sudut halaman kampus IAIN Surabaya membacakan ayat suci dan wirid agar Rektor IAIN Surabaya mencabut laporan dan segera membebaskan rekan-rekannya.

"Kami ingin rekan kami segera bebas dan kembali belajar lagi di kampus," kata Koordinator kegiatan, Jamaludin Kafi.

Dia sangat berharap, pihak rektorat IAIN Surabaya memandang aksi mahasiswa yang berbuntut anarkis itu sebagai tindakan yang wajar, dalam hal transparansi kebijakan dalam pendidikan. "Jika pihak rektorat menganggap para mahasiswanya sebagai anak didik, tolong jangan kriminalkan mereka," jelasnya.

Selain mendoakan rekan-rekannya, para mahasiswa juga menandatangani pernyataan penjaminan yang ditandatangani di atas materai oleh semua pimpinan elemen mahasiswa. Surat penjaminan yang akan diberikan kepada Rektor IAIN Surabaya itu berisi jaminan bahwa ke-11 rekannya tidak akan mengulangi lagi perbuatannya, dan tetap akan tunduk pada prosedur hukum yang berlaku.

Polrestabes Surabaya menangkap menetapkan 11 tersangka saat aksi protes mahasiswa IAIN terkait kebijakan praktikum dan Pusat Pendampingan Mahasiswa, karena aksi itu berujung anarkis. Mahasiswa sempat merusak fasilitas rektorat, bahkan membakar arsip dan dokumen penting keuangan rektorat.