BANJARMASIN, KOMPAS.com - Banyak lubang galian bekas tambang di Kalimantan Selatan yang belum direklamasi. Besarnya biaya menjadi salah satu penyebab. Akibatnya, selain tampak menganga, lubang-lubang ini juga banyak terisi air saat musim hujan.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonensia (Walhi) Kalsel, Dwitho Frasetiandy, Senin (4/3/2013) mengatakan, biaya reklamasi yang harus dikeluarkan perusahaan cukup besar karena satu perusahaan biasanya memiliki 2-3 lubang bekas tambang.
Harus diakui banyak lahan areal pertambangan ya ng tidak direklamasi. Menurut catatan sudah ada 1,8 juta hektar izin tambang di Kalsel. Sementara yang sudah dibuka untuk tambang mencapai 660.000 hektar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.