Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLTD Apung Masih Sedot Pengunjung

Kompas.com - 04/03/2013, 06:01 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN.KOMPAS.com — Kendati hampir sembilan tahun tsunami yang meluluhlantakkan sebagian besar pesisir Aceh berlalu. Namun, sejumlah bukti sejarah betapa mahadahsyatnya bencana alam itu, masih berdiri kokoh, dan menjadi saksi bisu. Bukti-bukti ini bisa disaksikan oleh siapa saja.

Salah satunya yakni PLTD Apung yang terletak di Desa Punge Blang Cut, Kota Banda Aceh. Kapal dengan tinggi tongkang mencapai 4,3 meter itu masih menghipnotis ratusan pengunjung yang datang dari berbagai daerah dan negara setiap minggunya.

Pengunjung yang datang kerap mencari informasi tentang bagaimana kapal yang memiliki bobot kotor 2.600 ton, panjang 63 meter, dan lebar tongkang 19 meter itu bisa terdampar di permukiman warga. Padahal, dulunya kapal tersebut bersandar di tepian Pantai Ulee Lheue, berjarak 2,5 kilometer dari jaraknya sekarang ini.

Puas bertanya-tanya, pengunjung pun tak lupa mengabadikan diri mereka di belakang kapal. Bahkan, beberapa warga tampak memberanikan diri naik ke atas kapal menggunakan tangga khusus yang disediakan pekerja untuk menikmati keindahan sekeliling desa.

"Setiap saya ke Banda Aceh, kapal apung ini wajib untuk dikunjungi," sebut Syukri Ahmad, warga Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Minggu (3/3/2013).

Diakuinya, kunjungan dilakukan bukan sekadar jalan-jalan saja, melainkan juga memuji kebesaran Tuhan yang kuasa memindahkan kapal berlapis besi itu.

Penuturan sama diungkapkan Zuryanti, warga Bireuen lainnya, keberadaan kapal apung dinilai memiliki histori tersendiri yang menyedot perhatiannya untuk selalu berkunjung. "Seakan tidak sah bila belum menginjakkan kaki ke sini," sebutnya.

Keramaian pengunjung tak hanya pada hari-hari biasanya, khusus Sabtu dan Minggu, pengunjung lebih ramai dan riuh daripada biasanya. Mayoritas merupakan warga luar Kota Banda Aceh yang datang bersama keluarganya menggunakan kendaraan roda empat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com