Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Curiga Ada Industri Narkoba di Jatim

Kompas.com - 25/01/2013, 15:25 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com -- Terbongkarnya jaringan narkoba antarpulau dengan tujuh pelaku dan barang bukti sabu 534 gram senilai Rp 800 juta, membuka kecurigaan adanya industri narkoba besar di Jawa Timur. Dugaan tersebut kini sedang diselidiki tim gabungan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dan Polda Jatim.

Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim Brigadir Jenderal (Pol) Iwan A Ibrahim, kecurigaan itu berdasarkan rekam jejak beberapa pelaku lama dalam jaringan antarpulau itu, dan hasil analisa modus operasi jaringan.

"Ada indikasi kuat bahwa mereka memproduksi narkoba di kawasan Jatim," katanya, Jumat (25/1/2013).

Selain intensif melakukan penyelidikan, pihaknya juga melakukan pengawasan ketat di semua titik perbatasan yang dinilai sebagai jalur distribusi narkoba dari jaringan antarpulau itu. Penyelidikan dan pengawasan dilakukan dengan membangun kerjasama beberapa pihak yang berkepentingan di wilayah tertentu.

Sebelumnya, jaringan peredaran narkoba berhasil dibongkar berdasarkan hasil pengembangan tertangkapnya seorang kurir di Bandara Internasional Juanda Surabaya, 14 Januari lalu. Ijul Fadly Ahmad (34) ditangkap saat akan terbang menuju Balikpapan, Kalimantan Timur.

Ijul didapati petugas membawa sabu seberat 534 gram senilai Rp 800 juta yang dililitkan di badannya. Berdasarkan pengakuan Ijul, selanjutnya ditangkap tujuh orang pembantu kurir dan penghubung. Mereka adalah Sunardi (49), Yudi Setiawan (42), Gatot Setya Irianto (52), Ahyat Malawat (41), Evi Susanti (47), Muliati (43), dan Dio Rahma Putra (18) di tempat yang berbeda. "Tiga pelaku berinisial F, S, dan R saat ini masih kita buru," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com