Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Berenang, Bocah di Sampang Tewas Tenggelam di Tambak Garam

Kompas.com - 22/01/2013, 01:18 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

SAMPANG, KOMPAS.com — Bekas tambak garam yang dipenuhi air hujan di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, menelan korban jiwa. Korban bernama Khoirul Wahyudi (14), asal Jalan Rajawali, Kelurahan Karang Dalem, Kecamatan Kota Sampang.

Wahyudi ditemukan tewas tenggelam, diduga karena tidak bisa berenang setelah dilemparkan teman-teman bermainnya ke dalam bekas tambak garam. Hermanto, paman korban, saat ditemui di rumah duka mengatakan, keponakannya itu pada Senin (21/01/2012) sore sedang bermain di sekitar tambak garam. Bocah yang duduk di bangku kelas I SMP itu dengan beberapa teman lainnya terlibat saling dorong sehingga korban terjatuh ke bekas tambak sedalam 3 meter itu.

"Kata adik korban bernama Arul, beberapa teman korban menyelam-nyelamkan korban. Korban mengaku tidak bisa berenang, tetapi masih dipaksa," kata Hermanto, berdasarkan hasil pembicaraan dengan teman korban lainnya.

Hermanto tidak tahu pasti berapa jumlah anak yang bermain bersama korban. Sementara itu, berdasarkan keterangan Dalili, warga yang mengetahui kejadian, mengaku bahwa tiga teman korban mendatanginya saat sedang menyabit rumput. Tiga bocah itu memberi tahu kalau temannya tenggelam ke dalam tambak garam.

"Saya langsung lari ke lokasi tenggelamnya korban. Saya langsung melompat menyelamatkan korban. Setelah jasad korban berhasil diangkat, kakinya langsung saya angkat dengan kepala di bawah," terangnya.

Saat kakinya diangkat, dari mulut korban mengeluarkan busa dan darah. Setelah dilihat pernapasannya, korban sudah tidak bernyawa lagi.

Mendengar kabar itu, Hermanto langsung ke TKP dan membawa jasad keponakannya ke rumah sakit. Tidak sadar kalau keponakannya sudah tewas, Hermanto tetap membawanya ke rumah sakit.

Terkait dengan siapa pelaku yang mendorong korban sampai tenggelam ke dalam tambak garam itu, Hermanto masih belum bisa menjelaskan lebih detail. Pihaknya masih berkonsentrasi mengurus jenazah korban.

"Jangan sekarang, nanti kalau sudah waktunya akan kami jelaskan lebih lanjut," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com