Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Bisa Bikin PNS Malas hingga Dipecat

Kompas.com - 04/01/2013, 18:01 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com -- Gara-gara utang, PNS menjadi malas bekerja hingga dipecat. Pemkot Probolinggo Jawa Timur saat ini menghadapi persoalan berkurangnya produktivitas kinerja PNS, gara-gara utang. Pada 2012 lalu, ada PNS yang dipecat karena tidak pernah masuk kerja hingga 46 hari. Setelah ditelusuri, ternyata PNS tersebut bekerja di tempat lain demi melunasi utangnya.

Sekretaris Daerah Kota Probolinggo Johny Haryanto menjelaskan, PNS tersebut malah menjadikan pekerjaan PNS sebagai sampingan. Sementara pekerjaan sambilan dijadikan utama. "Karena tidak masuk tanpa keterangan selama 46 hari, dia dipecat sesuai PP 53/2010. Kalau mau kaya, ya, jangan jadi PNS," ujarnya, Jumat (4/1/2012).

Johny menambahkan, PNS tersebut sudah diberi peringatan oleh kelurahan hingga BKD. Karena peringatannya tidak digubris, ia pun dipecat dan tahun ini status PNS-nya sudah hilang.

Kasus PNS yang malas bekerja karena utang ibarat gunung es dan ada di sebagian satuan kerja. Menurut Wakil Direktur di RSUD dr Mohammad Saleh, pihaknya pernah menemukan PNS yang jarang masuk, masuk telat, bahkan bekerja setengah hati karena terlilit hutang. Bahkan dikabarkan ada PNS yang baru setengah jam masuk kantor, langsung keluar karena dicari debt collector.

"Kadang bayarannya sudah habis dulu untuk bayar utang. Kadang pula tak ada bensin untuk motornya buat masuk kantor. Ini persoalan serius. Tapi tetap kami beri pembinaan, supaya jangan terus berutang. Utang ini ternyata mempengaruhi pola kerja," ujar wakil direktur yang minta namanya tidak disebutkan.

Menanggapi kasus di RSUD tersebut, Johny mengimbau agar pimpinan satker mengawasi lebih ketat anak buahnya, terutama soal hutang. PNS yang berutang mesti meminta persetujuan pimpinan. Karenanya, pengawasan melekat pimpinan kepada bawahannya harus diperketat.

"Pemkot tidak bisa membatasi PNS yang berutang, yang bisa adalah pimpinan satker. Juga tergantung pribadi PNS masing-masing agar bisa mengendalikan diri dari nafsu berhutang. Saya saja dulu waktu mau beli kulkas harus nabung terlebih dahulu. Saya minta para PNS tidak mengutamakan keinginan daripada kebutuhan. Jangan bermewah-mewahan lah," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com