Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulat Macan Serang Pohon Jati di Pamekasan

Kompas.com - 30/12/2012, 21:06 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Serangan hama ulat yang menghabiskan ribuan pohon jati di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, meresahkan warga empat hari terakhir.

Pohon jati tiba-tiba gundul karena daunnya habis dimakan ulat berwarna hitam dengan gigi tajam di bagian mulut. Ulat itu dikenal warga dengan sebutan ulat macan karena kepala dan bentuk giginya yang mirip macan atau harimau.

Serangan ulat macan ini terjadi di Desa Lancar, Kecamatan Larangan, Pamekasan, menuju pondok Pesantren Kembang Kuning. Ratusan pohon jati gundul dan penuh dengan ulat menggelantung.

Ulat-ulat itu cukup mengganggu warga pengguna jalan. Pasalnya ketika pejalan kaki dan pengendara menerobos jalan, ulat-ulat itu akan tersangkut di baju dan kendaraannya.

Muhammad Yuhyi, salah seorang warga desa Lancar mengatakan pada awalnya ulat macan itu hanya sebagian pohon saja. Tetapi semakin lama, pohon jati lainnya juga diserang sampai daunnya habis.

"Saya khawatir dan resah dengan ulat-ulat ini karena takut merembet ke tanaman lain seperti pohon jagung, pohon kelapa dan pohon pisang," katanya, Minggu (30/12/2012).

Untuk membasmi sebagian ulat-ulat itu, pria yang juga seorang takmir masjid ini membakar beberapa sarang ulat dan telurnya agar tidak semakin banyak.

"Karena kami tidak punya obat yang bisa membasmi ulat, terpaksa kami bakar sarangnya," tambahnya.

Sementara itu, Bunadin, salah seorang petani jagung juga mengaku kawatir dengan tanaman jagungnya yang berada tepat berada di bawah pohon jati yang diserang ulat macan.

"Kalau sekarang masih pohon jati yang dihabiskan daunnya. Kami khawatir beberapa hari ke depan giliran pohon jagung saya yang diserang habis," ungkapnya.

Kekawatiran Bunadin cukup beralasan. Pasalnya telur ulat berwarna hitam banyak bersarang di sela-sela daun jagung yang jika dibiarkan bisa beranak pinak.

Bunadin berharap pemerintah Kabupaten Pamekasan segera membasmi perkembangan ulat itu. (Taufiqurrahman/K17-11)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com