Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, Warga Hentikan Konsumsi Ikan Beracun Itu

Kompas.com - 25/12/2012, 22:27 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com -- Setelah kematian kakak beradik, Jumiati (15) dan Iskandar (13) akibat keracunan setelah menyantap ikan buntal goreng, kini warga Pasi Alue Kuta, Biereun, Aceh mengaku tak akan lagi mengonsumsi ikan tersebut.

Sebelumnya warga tidak percaya kematian kakak beradik itu akibat racun dari ikan buntal. Namun setelah membuktikannya sendiri dengan melihat korbannya, akhirnya warga pun percaya.

"Warga cukup khawatir dan seakan tidak percaya sehingga berduyun-duyun datang kemari," ujar Kades Pasi Alue Kuta, M. Diah, Selasa (25/12).

Menurut Diah, ikan jenis itu memang tak sulit dijumpai di wilayah Jangka yang dekat dengan pantai serta tambak ikan. Sehingga tak jarang penduduk setempat memanfaatkan ikan tersebut untuk disantap bersama keluarga. Kendati tahu mengandung racun, warga menyakini dengan membersihkan empedu atau bagian dalam ikan, makan ikan buntal aman dikonsumsi.

"Tapi membersihkannya wajib hati-hati, jangan sampai ada isi dalam ikan tertinggal," kata M. Amin, seorang warga.

Menurut Amin, baru kali ini mereka mendengar dan melihat sendiri orang meninggal akibat mengonsumsi ikan buntal. Maka, wajar saja, warga di sana menjadi khawatir bila ke depan ingin menikmati ikan buntal sebagai menu lauk sehari-hari.

"Walaupun aman setelah dibersihkan, saya tak mau memakannya lagi. Begitu juga warga di sini," lanjut Amin.

Ikan buntal, atau di Aceh sering disebut ikan bukum, dipercayai sebagai vertebrata paling beracun kedua di dunia setelah katak racun emas. Tubuhnya bisa mengembung seperti balon dan mengeluarkan duri tajam untuk membentengi dirinya dari serangan mangsa. Memiliki panjang 8-14 inci, biasanya ikan jenis ini bersembunyi di karang-karang tepi laut pada siang hari dan mencari mangsa di malam hari.

Organ-organ dalam seperti hati dan kadang kulit ikan ini beracun jika dimakan. Di Jepang, Korea dan China, ikan ini menjadi menu andalan yang disiapkan juru masak yang tahu bagian tubuh mana yang aman dimakan dan seberapa banyak kadarnya.

Racun yang terkandung didalamnya bersifat mematikan dan bereaksi pada korban hanya dalam waktu kurang dari setengah jam. Gejala awal ditimbulkan yakni mual, muntah hingga mati rasa dalam rongga mulut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com