Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Membusuk Mengapung di Sungai Aek Lobu

Kompas.com - 13/12/2012, 19:16 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Jasad Goo Sekhi Zebua alias Ama Yari (42), warga Dusun VII Sipining- pining, Desa Parjalihotan, Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), ditemukan dalam keadaan membusuk dan sudah terlihat tulangnya pada Rabu (12/12/2012) kemarin siang.

Diduga, Ama tewas karena dibunuh. Laki-laki asal Kabupaten Nias ini ditemukan pertama kali mengapung di Sungai Aek Lobu, Desa Sitardas, Kecamatan Badiri, Tapteng. Keluarga yang curiga dengan kematian korban menyerahkan kasus ini kepada Polsek Pinangsori untuk diotopsi, demi memastikan penyebab hilangnya nyawa petani ini.

Polisi lalu memindahkan jasad Ama ke instalasi jenazah RSU dr Pirngadi Medan, Kamis (13/12/2012). Informasi yang dihimpun, korban ditemukan tiga warga setempat yaitu Edison Lumbantobing (42), Nelson Tambunan (35) dan Tino Mendrofa (18), saat sedang melintas di pinggiran sungai.

Mereka terkejut melihat mayat dengan posisi telentang dan mengapung. Petugas Reskrim Polsek Pinangsori yang turun ke lokasi sempat mengangkat jenazah korban ke Puskesmas Hutabalang, Tapteng, untuk pemeriksaan luar. 

Nurdin Zebua (50), kakak korban mengatakan, terakhir kali melihat adiknya berangkat dari rumah pada Senin (10/12/2012) pagi. Korban masih sempat berpamitan dengan istrinya untuk mengambil getah di lahan miliknya di Sibagi. "Dia mau menderes karet miliknya dengan menggunakan boat sebagai transport ke lokasi lahan," kata Nurdin.

Menurut Nurdin, pihak keluarga belum bisa memastikan apa penyebab kematian Ama. Namun mereka curiga kematian Ama karena dibunuh. "Kami curiga adik ku itu dibunuh karena sebelumnya dia tidak memiliki sakit yang serius," ungkap Nurdin.

Pantauan wartawan di instalasi jenazah, kondisi mayat tinggal tulang dan sedikit bagian tubuh yang masih dibungkus daging yang telah membusuk. Usai dilakukan otopsi, mayat bapak enam anak itu langsung dibawa keluarganya ke rumah duka. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com