DENPASAR.KOMPAS.com - Selain penyu, satwa langka lainnya yang marak diperdagangkan secara ilegal ke luar negeri adalah trenggiling. Permintaan dari China terhadap mamalia yang berhabitat di Jawa, Kalimantan, dan Sumatera, ini sangat tinggi sehingga Pemerintah harus kerja lebih keras untuk memotong mata rantai ekspor ilegal trenggiling ilegal.
Penyelundupan Trenggiling kini tak lagi menggunakan kontainer saja, namun modus baru yang belakangan mulai terbongkar adalah dicampur dengan ikan asin.
"Modusnya sekarang dibungkus dengan ikan asin, dan dokumennya menggunakan dokumen pengiriman ikan asin," ujar ujar Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementrian Kehutanan, Darori Wonodipuro di sela-sela melepas Penyu selundupan di Sanur, Bali, Kamis (13/12/2012)
"Trenggiling luar biasa harganya, di Cina daging Trenggiling Rp 3-4 juta per kilogramnya, sementara di sini hanya Rp 200.000," jelas Darori.
Pada tahun 2012 ini Pemerintah dan Polri telah menggagalkan empat kali upaya penyelundupan trenggiling ke luar negeri dari sejumlah wilayah. Di antaranya Medan, Pekanbaru, dan Tanjung Karang. Polisi menyita sekitar 80 ton Trenggiling yang akan diselundupkan dan sebagian telah dimusnahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.