Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

76 Persen Sungai di Sleman Tercemar Bakteri E Coli

Kompas.com - 26/11/2012, 22:58 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sungai di wilayah Sleman 76 persen diperkirakan tercemar bakteri E coli. Tercemarnya beberapa sungai di wilayah Sleman disebabkan oleh limbah rumah tangga dan peternakan yang ada di pinggir sungai.

Kepala Dinas Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman Ephiphana Kristiani, Senin (26/11) mengatakan, tercemarnya air sungai oleh bakteri penyebab gangguan pencernaan manusia itu di Sleman sebagian masuk ke kategori sedang, dan sebagian lagi kategori berat.

"Tercemarnya air sungai di wilayah Sleman lebih disebabkan karena limbah rumah tangga," terangnya.

Ia menambahkan, sekarang sudah tidak ada sungai di wilayah Sleman yang memenuhi standar baku mutu air sesuai yang ditetapkan. Pencemaran bakteri E coli tidak hanya terjadi pada air sungai saja. Menurutnya, air sumur juga sudah tercemar bakteri tersebut. Dari 5 sumur yang dilakukan uji kelayakan, hampir semuanya sudah tercemar bakteri E coli.

"Tercemarnya air sumur karena pembuatan septic tank yang kurang tepat. Seharusnya jarak antara sumur dengan septic tank lebih dari 10 meter," terangnya.

Ephi menjelaskan pencemaran terhadap sungai-sungai tidak hanya dilakukan perusahaan atau pabrik besar saja, namun juga dilakukan oleh home industry. "Untuk UKM jika mencemari, ya harus dibuatkan Instalasi pengelolan air limbah. Kami sudah membuat beberapa Ipal Komunal untuk UKM," jelasnya.

Hingga kini sedikitnya 50 persen usaha industri di wilayah Sleman masih menyumbang pencemaran lingkungan berupa limbah. Dinas Kantor Lingkungan Hidup sendiri kini sedang melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha rumah industri.

"Kami akan lakukan pengawasan khusus, pendampingan dan penyuluhan kepada masyarakat. Semua itu kami lakukan guna mengurangi tingkat pencemaran yang telah terjadi di wilayah Sleman," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com