10 Muharram, Gayung Laris Omzet Ratusan Juta?

PAREPARE, KOMPAS.com - Tradisi saat 10 Muharram di Kota Parepare tergolong unik. Tradisi membeli alat-alat dapur merupakan kepercayaan warga di daerah ini, agar mendapatkan lebih banyak rezeki.

Di Pasar Lakessi, Kelurahan Lakessi, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, terlihat lautan warga yang berdesakan membeli alat-lat dapur. Tradisi ini sudah berlangsung sejak lama. "Kami ke sini membeli alat-alat dapur, ini kami lakukan berdasarkan tradisi sejak dulu. Saya membeli beberapa peralatan dapur seperti gayung dan piring," ujarnya Linda, Sabtu (24/11/2012) yang bertepatan dengan 10 Muharram.

Warga terlihat lebih memilih gayung. Alasannya ternyata sederhana sekali. Mereka meyakini gayung merupakan lambang untuk menimba rezeki. "Ini bisa juga merupakan doa, untuk meminta doa kepada Allah, agar memberikan limpahan rezeki," kata Tari, ibu rumah tangga yang ikut dalam keramaian di pasar itu.

Sementara itu, pedagangperalatan dapur utamanya menjual gayung seperti kehujanan rezeki. Tidak seperti hari biasanya, mereka konon bisa meraup omzet hingga ratusan jutaan rupiah. "Hari ini, saya belum menghitung omzet, tapi saya perkirakan ratusan juta rupiah, karena melihat sejumlah barang yang laku, banyak juga kramik yang mahal," ujar Kasma, salah seorang pedagang alat dapur.