Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor yang Dibakar Itu Capai 62 Unit

Kompas.com - 12/10/2012, 15:16 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Sebanyak 62 unit motor milik preman bayaran PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) dibakar ratusan warga Kecamatan Mariso, Jumat (12/10/2012). Pembakaran puluhan motor ini merupakan aksi balasan setelah dua rumah warga dibakar oleh orang-orang yang diduga suruhan pengembang itu.

Dari pantauan Kompas.com, dalam bentrokan itu, anak-anak, pria dewasa, orang tua, hingga ibu-ibu ikut terlibat. Sekitar seratusan preman ini akhirnya berhasil dipukul mundur oleh warga jauh dari lokasi lahan sengketa. Setelah itu, warga yang marah kemudian membakar puluhan motor preman bayaran PT GMTD yang terparkir di pinggir Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar.

Beberapa aparat kepolisian dari Polsekta Tamalate dan Polsekta Mariso yang berada di lokasi kejadian tak bisa mencegah aksi ratusan warga yang membakar motor. Aksi pembakaran motor ini menarik perhatian pengendara yang kebetulan melintas di lokasi kejadian. Sebagian pengendara memanfaatkan momen ini dengan memotret motor-motor yang sedang dibakar.

Selain 62 unit motor dibakar, sebuah mobil boks yang hendak melintas di jalan itu rusak terkena lemparan batu kedua kubu. Eskavator milik PT GMTD yang terlihat warga pun tak luput dirusak.

Bentrokan terjadi lantaran dipicu kasus sengketa tanah seluas 2,8 HA yang terletak di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kelurahan Bontorannu, Kecamatan Mariso, antara pihak PT GMTD dan keluarga Baso Balo. Kedua belah pihak mengklaim tanah tersebut adalah miliknya.

Menurut informasi, awalnya tanah ini adalah milik negara yang digarap oleh keluarga Baso Balo, kemudian diklaim oleh GMTD. Pihak GMTD pun memagar tanah itu dengan seng dan beton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com