Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Dijarah, Sopir Truk BBM Mogok Kerja

Kompas.com - 14/09/2012, 17:52 WIB
Kontributor Kompas TV, Abdul Latif Apriaman

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com — Puluhan pengemudi truk tangki pengangkut BBC untuk Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Jumat (14/9/2012) mogok kerja.

Alasan mereka memilih mogok kerja karena maraknya aksi penjarahan BBM belakangan ini.

Setidaknya dalam satu bulan terakhir telah terjadi tiga kali penjarahan yang dilakukan kelompok masyarakat yang mengatasnamakan petani tembakau.

"Kalau sekadar menghadang biasa, kita masih bisa bernapas lega. Tapi, mereka menggunakan senjata," kata Bambang, salah seorang pengemudi yang mogok kerja.

"Mereka juga menggunakan mobil, lalu memaksa sopir keluar. Lalu, mata ditutup plakban. Setelah semua solar habis dijarah baru truk tangki diserahkan lagi," lanjut Bambang.

Bambang membenarkan, setelah beberapa kali aksi penjarahan terjadi, polisi kemudian mengawal iring-iringan truk tangki pengangkut BBM.

"Tapi, untuk lima truk BBM, kepolisian hanya menurunkan dua personelnya," papar Bambang.

Kekecewaan para pengemudi ini bertambah setelah tiga rekan mereka yang menjadi korban penjarahan justru dinonaktifkan untuk sementara waktu.

Menanggapi aksi mogok kerja para pengemudi truk pengangkut BBM ini, Depo Pertamina Ampenan menjanjikan pengawalan polisi yang lebih ketat.

"Kami sudah meminta bantuan kepolisian untuk menurunkan satu aparat polisi untuk satu truk  pengangkut BBM," kata Sales Representative Depo Pertamina Ampenan Galih Pradipto.

Setelah mendapat jaminan keamanan, akhirnya para pengemudi truk pengangkut BBM bersedia kembali bekerja.

 "Kami sudah meminta bantuan aparat kepolisian untuk mengawal masing-masing truk pengangkut BBB oleh satu orang aparat kepolisian." Kata Galih Para sopir akhirnya bersedia beroperasi kembali pada Jumat siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com