Anggota DPRD Gresik Minta Dana Reses Ditambah

GRESIK, KOMPAS.com -  Protes atas permintaan kenaikan tunjangan perumahan anggota DPRD Gresik, Jawa Timur dari Rp 7 juta menjadi Rp 10,5 juta belum usai kini mereka mengusulkan dana tambahan untuk reses. Rencana kenaikannya berkisar antara Rp 20 juta -Rp 25 juta per anggota. Sebelumnya, anggota DPRD hanya mendapat jatah Rp 10 juta setiap kali reses.

Wakil Ketua DPRD Gresik Ahmad Nurhamim, Jumat (14/9) menjelaskan, usulan kenaikan itu karena beberapa anggota dewan yang tekor saat melaksanakan reses. Mereka harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memberikan uang transpor kepada para konstituennya sehingga mengusulkan tambahan dana reses.

Jika mengacu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, hanya ada tujuh komponen yang dibiayai dari dana reses , di antaranya perjalanan dinas, alat tulis kantor, konsumsi, serta sewa perlengkapan untuk pelaksanaan reses. Aturan itu tidak menyebut dana reses bisa dipakai untuk memberi uang transpor bagi konstituen.

Hingga akhir 2012 mendatang, para wakil rakyat tinggal menyisakan satu kali masa reses. Dalam setahun, per anggota melaksanakan tiga kali reses. Tetapi kalangan lembaga swadaya masyarakat di Gresik menengarai tidak sedikit yang tidak melaksanakan reses tetapi membuat kegiatan fiktif. " Anggota DPRD Gresik sudah tidak punya nurani. Habis minta kenaikan tunjangan rumah kini minta dana reses ditambah," kata Choirul Anam, Bupati Lumbung Informasi Rakyar (LIRa) Gresik.