Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maumere Titik Awal Ekspedisi di Flores

Kompas.com - 25/05/2012, 06:50 WIB
Roderick Adrian Mozes

Penulis

MAUMERE, KOMPAS.com - Angin laut menderu ketika Kompas.com menjejakkan kaki di Bandara Frans Seda, Maumere, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bandara yang terletak di pinggir laut ini bisa dikatakan sebagai pintu masuk utama ke Ibu Kota Kabupaten Sikka.

Bandara yang sebelumnya bernama Bandara Waioti ini berubah nama menjadi Bandara Frans Seda pada 2010. Frans Seda sendiri adalah ekonom dan politisi nasional yang berasal dari Maumere. Semasa hidupnya pernah memangku jabatan penting seperti Menteri Perhubungan dan Menteri Keuangan pada masa Orde Lama dan Orde Baru.

Pada bulan seperti saat ini, cuaca Maumere terasa bersahabat, cuaca cerah sedikit berangin ditambah dengan awan yang menghiasi langit, membuat sore terasa sangat menyenangkan.

Tidak dibutuhkan waktu lama menuju tengah kota dari Bandara Frans Seda menggunakan jasa taksi dari Bandara. Tidak seperti taksi di sejumlah kota besar yang berupa mobil sedan, taksi di Maumere berupa mobil kijang atau sejenisnya.

Ketika melihat kota ini, tidak terbayang bahwa Maumere pernah tertimpa bencana gempa bumi dan tsunami 12 Desember 1992. Ribuan orang menjadi korban dan banyak kawasan yang hancur, salah satunya adalah kampung nelayan Wuring yang berada persis di pesisir pantai dan merupakan kawasan yang banyak dihuni oleh nelayan dan pelaut dari suku Bajo dan sebagian Bugis

"Tempat ini dulu habis dan hancur, hanya tersisa sebuah masjid yang berdiri. Sisanya rusak karena gempa dan tsunami silam," kata Aisah, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Swasta Muhammadiyah Wuring, saat ditemui tim, Kamis (24/5/2012).

Kehidupan perekonomian di Maumere bisa dikatakan berlangsung dari pagi hingga pukul 18.00, di atas waktu tersebut sedikit sekali toko yang masih buka.

Dari kota inilah tim Ekspedisi Cincin Api Kompas memulai perjalanan di Flores, NTT. Kali ini tim akan mendatangi sejumlah tempat yang mengalami dampak langsung bencana gempa bumi dan tsunami seperti Pulau Babi, lalu menuju lokasi ekskavasi di So'a dan kampung-kampung megalit di sekitar Gunung Ine Rie di Bena dan Nage, serta berakhir di Labuan Bajo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com