Tokoh Sri Tanjung Bantah Lakukan Pungutan Perjuangan

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com -- Ajar Etikana, tokoh warga Sri Tanjung, Kecamatan Tanjung Raya, Mesuji, Provinsi Lampung, menepis isu yang menyebutkan dia telah mengutip pungutan dari warga terkait upaya perjuangan lahan sawit.

"Informasi bahwa saya kini sudah kaya dengan mengutip pungutan sangat tidak benar. Itu bertentangan dengan paham saya seperti diatur dalam Al Quran," kata Ajar, melalui pesan singkat (SMS), Rabu (23/5/2012).

Ia menegaskan, prinsip rahmatan lil 'alamin menjiwai perjuangannya. "Adalah sebuah kematian jiwa bila saya inkar dari perjuangan, apalagi memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi," tuturnya.

Nama Ajar mencuat seiring tingginya sorotan media dalam kasus konflik lahan sawit yang melibatkan warga Tanjung Raya Mesuji dengan PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI). Konflik ini pun sampai menimbulkan sejumlah korban jiwa dan belasan luka-luka.

Ia dikenal sebagai sosok yang keras dan vokal dalam upaya memperjuangkan tanah ulayat warga Sri Tanjung yang diyakini warga diserobot perusahaan. Nama Ajar kembali disorot ketika ratusan warga Sri Tanjung beberapa waktu lalu mengamuk dengan membakar rumah anggota DPRD Mesuji dan memblokade jalan lintas Sumatera menyusul ditangkapnya Ajar oleh polisi. Namun, keesekokan harinya ia dilepas oleh penyidik.