Lamongan Terima PKH Award

LAMONGAN, KOMPAS.com- Penerima Program Keluarga Harapan di Lamongan merupakan yang terbesar di Jawa Timur, yakni 26.596 rumah tangga sangat miskin dari sebelumnya pada 2007 sebanyak 32.925 RTSM.

Ketua Tim Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan Pusat M Aswad saat di Lamongan, Rabu (18/4/2012), mengungkapkan, Lamongan menerima PKH Award kategori verifikasi terbaik wilayah Indonesia Tengah.

Selain itu Lamongan juga masuk dalam empat kategori dari enam kategori diantaranya kategori perhatian pemerintah daerah terhadap pendamping dan operator PKH, serta kerjasama pendamping dan operator.

Alokasi peserta PKH di Lamongan berkurang setiap tahun di tiap tahapan pencairan karena adanya verifikasi. Tahun 2007, pada tahap pertama ada 31.520 RTSM dengan nilai pencairan Rp 11,565 miliar. Tahap kedua menjadi 31.529 RTSM dengan anggaran Rp 12,525 mi liar, dan tahap ketiga menjadi 31.530 RTSM dan cair Rp 12,545 miliar.

Selanjutnya tahun 2008 turun menjadi 30.735 RTSM dan cair Rp 12,28 miliar pada tahap pertama. Tahap kedua RTSM penerima turun menjadi 29.497 RTSM dengan anggaran sebesar Rp 11,075 miliar, dan tahap ketiga menjadi 29.421 RTSM dengan anggaran sebesar Rp 11 ,045 miliar.

Tahun 2009, tahap pertama terdapat 27.530 RTSM dengan pencairan dana Rp 10,373 miliar, tahap kedua untuk 27.281 RTSM dengan dana Rp 10,216 miliar, serta tahap ketiga terdapat 26.322 RTSM dengan jumlah dana yang dicairkan Rp 9,826 miliar.

Tahun 2010, tahap pertama terdapat 28.475 RTSM dengan dana Rp 7,948 miliar, tahap kedua terdata 28.720 RTSM dengan dana Rp 7,769 miliar, dan tahap ketiga ada 27.424 RTSM dengan pencairan dana mencapai Rp 7,404 miliar.

Tahun 2011 tahap pertama menjadi 27.988 RTSM dengan dana Rp 7,702 miliar, tahap kedua sebanyak 27.932 RTSM dengan pencairan Rp 7,69 miliar, tahap ketiga sebanyak 26.580 RTSM dan Rp 7,185 miliar. Pada 2012 ini baru dicairkan tahap pertama kepada 26.596 RTS M sebesar Rp 7,314 miliar.

Bupati Lamongan, Fadeli mengharapkan agar besarnya jumlah RTSM penerima PKH di Lamongan hendaknya menjadi pemicu dan motivasi dalam mensinergikan program-program PKH ini. Para pendamping diharapkan agar bisa mengarahkan keluarga-keluarga yang didampingi untuk bisa meningkatkan kesehatan dan pendidikan anak-anaknya, tuturnya.

Program PKH memang difokuskan kepada anak-anak dan ibu hamil. Penerima program ini adalah keluarga sangat miskin yang memiliki anak yang bersekolah dari SD ampai SMP. Menurut Afifah, salah satu pendamping PKH, banyak keluarga sangat miskin yang protes kar ena anak yang bersekolah di SMA juga memerlukan biaya sekolah.