BANDUNG, KOMPAS.com - Tari jaipong asal Provinsi Jawa Barat belum bisa dipentaskan di Sudan. Gerakan jaipong dinilai kurang sesuai dengan budaya orang Sudan.
Hal itu diungkapkan Duta Besar Indonesia untuk Sudan, Sujatmiko, dalam seminar hubungan Indonesia-Sudan di Bandung, Sabtu (25/2/2012). Hadir dalam acara tersebut, Menteri Luar Negeri Sudan, Ali Ahmed Karti, serta Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Ibrahim Boussa.
Menurut Sujatmiko, pemerintah Indonesia sudah memperkenalkan kebudayaan melalui pertunjukan kesenian, seperti tari saman atau rampak kendang. Namun tari jaipong hingga kini belum bisa dilakukan.
"Mungkin harus ada beberapa gubahan, agar gerakannya tidak terlalu bergoyang," ujar Sujatmiko.
Untuk mengadakan pertunjukan kesenian, Sujatmiko memanfaatkan 300 mahasiswa yang sedang belajar di Khartoum, ibu kota Sudan. Alternatif lainnya adalah 350 buruh migran yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di negara itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.