Warga Badung Perang Kayu di Hari Raya Kuningan

BADUNG.KOMPAS.com — Jika di Tabanan ada tradisi sebar uang saat hari raya Kuningan, warga Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, juga memiliki tradisi unik untuk merayakannya. Ratusan warga turun ke jalan dengan membawa kayu sepanjang 3,5 meter dan menumpuk ratusan kayu menjadi sebuah gunungan untuk diadu dengan gunungan kayu kelompok lawan.

Tradisi yang dinamakan Mekotek ini merupakan warisan leluhur dan warga selalu menggelar tradisi ini setiap hari raya Kuningan untuk menolak bala. "Dan pernah suatu kali Mekotek tidak dilaksanakan muncul wabah penyakit misterius yang menyebabkan kematian warga secara beruntun," ujar I Ketut Kormi, Bendesa adat Desa Munggu, di sela-sela Mekotek, Sabtu (11/2/2012) siang tadi.

Pada zaman dulu, Mekotek dilakukan menggunakan tombak, tetapi karena berbahaya, tombak pun diganti dengan kayu jenis pulet yang banyak terdapat di desa. Mekotek yang biasa disebut perang kayu ini sebenarnya tak begitu sulit dilakukan.

Sekelompok warga menumpuk kayu hingga menjadi sebuah gunungan kemudian ada seorang warga yang naik di atas gunungan tersebut. Gunungan ini kemudian diadu dengan gunungan yang dibuat oleh kelompok warga lainnya. Meski berbahaya bagi warga yang berada di atas gunungan, tak menyurutkan niat mereka berdiri di atas gunungan tersebut.

Sejumlah wisatawan asing yang sengaja datang ke Desa Munggu untuk menyaksikan tradisi unik ini terkesima dengan aksi nekat para pemuda desa itu di atas gunungan kayu.