Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Belum Siapkan Lahan Pengganti Hutan Lindung

Kompas.com - 19/01/2012, 15:25 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

PURWOKERTO, KOMPAS.com- Investor pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi Baturraden di wilayah Gunung Slamet, Jawa Tengah, ternyata belum menyiapkan lahan pengganti. Pembangunan infrastruktur PLTP diperkirakan menggunakan areal hutan lindusng sekitar 50 hektar dan harus diganti dua kali lipat.

General Manager PT Sejahtera Alam Energy (SAE) selaku kontraktor pengembang PLTP Baturraden, Petto Rashido, Kamis (19/1/2012), mengakui, pihaknya belum menyiapkan lahan pengganti untuk hutan lindung yang terpakai pembangunan PLTP Baturraden. "Penggantian lahan memang hal yang cukup sensitif, dan sejujurnya kami belum siapkan. Tapi, pada prinsipnya, kami akan ikut aturan," tegasnya.

Menurut dia, penggantian lahan cukup sulit karena harus menunggu arahan dari Kementerian Kehutanan. Sedangkan hingga saat ini, izin prinsip pengeboran PLTP yang berada di kawasan hutan lindung Gunung Slamet tersebut belum juga keluar.

Terkait hal ini, Petto mengatakan, pihaknya justru mempercepat persiapan lain agar jika surat izin keluar, proses pembangunan dapat segera dimulai. "Kami sudah mulai membuat desain teknis kawasan dengan metode pengeborannya. Kami juga mulai menyiapkan tim ahli dari akademisi untuk mulai menyusun analisis mengenai dampak lingkungan," terangnya.

Petto tetap berharap, proyek yang menelan investasi hingga Rp 6,5 triliun tersebut dapat dimulai selembatnya tahun depan. Dia khawatir, jika terus molor akan membebani pihaknya sebagai investor.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Banyumas Anton Adi Wahyono menerangkan, penggantian lahan hutan lindung di Jateng memang disyaratkan dua kali luasan lahan yang terpakai. Hal ini karena di Jateng, luasan hutan di bawah 50 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com